Presidential Club Yang Digagas Prabowo Dinilai Bisa Cairkan Hubungan Megawati-SBY

Abadikini.com, JAKARTA – Ide pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto merupakan langkah bagus sebagai ajang silaturahmi para mantan presiden Indonesia secara rutin untuk berdiskusi masalah strategis kebangsaan.

Presidential club penting di tengah rumitnya dua mantan presiden, yakni Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 2 dekade atau 20 tahun.

“Prabowo ingin menjadi bridging, jembatan pemersatu di antara mantan-mantan presiden yang tidak akrab. Itu bagian dari penghormatan Prabowo kepada para mantan presiden,” kata Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin Senin (6/5/2024).

SBY dan Megawati memiliki hubungan kurang harmonis dan mengalami pasang surut. Persaingan politik keduanya kerap memuncak menjelang pemilu, seperti yang terjadi pada Pilpres 2004 yang menyebabkan hubungan mereka merenggang. Sejak itu, keduanya saling berkompetisi secara politik melalui partai masing-masing.

Sebenarnya, perseteruan antara Megawati dengan SBY bisa ditarik jauh hingga insiden Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kuda Tuli). Kala itu, PDI Perjuangan (PDIP) yang masih menyandang nama PDI menjadi target kerusuhan yang dilakukan oknum partai yang berseberangan. Bahkan, kantor DPP PDI sempat menjadi bulan-bulanan massa yang terlibat.

SBY kala itu dituding terlibat dalam insiden tersebut, hingga membuat memori pahit bagi para kader PDI yang akhirnya bertransformasi menjadi PDI Perjuangan.

Meski demikian, Megawati yang saat itu menjabat presiden periode 2001-2004 mengangkat SBY sebagai menteri koordiantor bidang politik dan keamanan (menko polkam).  Keputusan tersebut sempat dipertanyakan oleh beberapa kader PDIP.

Perseteruan ini tidak hanya memengaruhi karier politik mereka, tetapi juga hubungan antara partai yang mereka pimpin. Meski terlibat dalam persaingan politik sengit, baik SBY maupun Megawati tidak membawa konflik tersebut ke ranah pribadi. Hal ini terlihat ketika Megawati memberikan dukungan dan belasungkawa kepada SBY saat istri tercinta SBY meninggal dunia pada 2019.

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar, mengungkapkan rencana membentuk presidential club sebagai wadah bagi Prabowo-Gibran untuk mendapatkan masukan dari mantan presiden. Hal ini diharapkan dapat menjaga silaturahmi kebangsaan dan memberikan contoh kepada masyarakat para pemimpin bisa berkumpul dan berdiskusi meskipun memiliki perbedaan politik.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker