Konflik Internal PBB: Afriansyah Noor Ungkap Kronologi Pergantian Struktur Organisasi

Abadikini.com, JAKARTA – Mantan Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB), Afriansyah Noor, menjelaskan kronologi pergantian struktur organisasi di partainya yang menurutnya penuh kejanggalan. Kejadian ini berawal dari pengunduran diri Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Umum PBB pada 18 Mei 2024.

Padahal, pada Januari 2024 akan digelar Muktamar PBB untuk menunjuk Ketua Umum dan Sekjen yang baru karena masa jabatan Afriansyah dan Yusril telah habis. “Ternyata tanggal 18 dia (Yusril) mundur. Saya kaget, tanggal 14 Rabu (saya) ketemu, tanggal 18 dia mundur, garuk-garuk kepala saya, kok tiba-tiba mundur,” kata Afriansyah saat jumpa pers di Kantor DPP PBB, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Alasan mundurnya Yusril, menurut Afriansyah, adalah keinginannya untuk berperan sebagai profesional yang tidak terikat dengan partai. “Alasan (Yusril) mundur sudah sebagian diketahui di media, bahwa mundurnya beliau ingin berada di luar partai sebagai orang yang profesional, tidak terikat dengan Partai Bulan Bintang, oke monggo,” tambahnya.

Setelah pengunduran diri Yusril, Mahkamah Partai Bulan Bintang menunjuk Fachri Bachmid sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum pengganti Yusril. Namun, penunjukkan ini menuai protes karena dilakukan tanpa voting, hanya berdasarkan keputusan Yusril dan Majelis Syuro PBB. “Disinilah timbul ramai, permintaan Pak Yusril dengan Ketua Majelis Syuro untuk menunjuk Pak Fahri itu timbul polemik. Di dalam suasana yang ramai itu, ada yang meminta supaya tidak boleh aklamasi atau menunjuk, karena di dalam sini demokrasi harus dibangun,” jelas Afriansyah.

Setelahnya, PBB mengadakan voting untuk menetapkan Pj Ketua Umum DPP PBB, di mana Afriansyah maju sebagai kandidat namun kalah suara dari Fahri Bachmid. “Voting dihasilkan dari rapat itu, saya dapat 20 suara, Pak Fahri Bachmid 29 suara, menanglah Fahri Bachmid,” ungkap Afriansyah.

Afriansyah juga menyebut bahwa Yusril, meski bukan lagi Ketua Umum, memimpin rapat dan memberikan keputusan dalam penetapan Pj Ketua Umum PBB. “Saya menenangkan pendukung saya, ‘sudahlah enggak usah ribut-ribut’. Yang mencoblos pun Pak Yusril, jadi unsur yang mencoblos dari DPP itu Pak Yusril, harusnya bisa salah satu wakil ketua umum atau siapa, tapi karena saya juga tidak menginginkan ribut-ribut, saya bilang sudah lah,” katanya.

Afriansyah kemudian menyadari adanya pihak yang mengaku diutus oleh Yusril untuk meminta kop surat dan stempel dari kantor DPP PBB, yang ternyata digunakan untuk menyerahkan surat perubahan susunan pengurus DPP PBB ke Kemenkumham. “WA-nya saya masih simpan screenshot-nya, betul yang menyuruh adalah Pak Yusril meminta kop surat dengan stempel. Saya tidak punya pretensi, tidak ada prasangka apa-apa, sudah kasih,” ujarnya.

Ternyata, surat dan stempel tersebut digunakan untuk mengajukan perubahan susunan pengurus DPP PBB ke Kemenkumham, termasuk mengganti Afriansyah sebagai Sekjen. “Apa yang terjadi, yang terjadi adalah ada surat pengajuan usulan oleh Ketua Umum Yusril Ihza dengan wakil sekjen. Saya ketawa saja. ‘oh begitu’ saya bilang. Tapi karena saya enggak punya bukti apa-apa, saya diam saja,” tambah Afriansyah.

Penjelasan Pj Ketum PBB

Fahri Bachmid, Pj Ketua Umum PBB, menyatakan bahwa pergantian Afriansyah murni untuk kepentingan organisasi. “Pertimbangan saya murni untuk kepentingan penataan organisasi dan tidak ada pertimbangan politis,” tegas Fahri kepada Warta Kota, Rabu (19/6/2024).

Fahri juga menekankan bahwa pergantian jabatan merupakan hal biasa dalam organisasi dan bertujuan memastikan PBB dapat bergerak sesuai dengan visi dan prinsip yang telah digariskan. “Memang saya selaku Penjabat Ketua Umum DPP PBB setelah Musyawarah Dewan Partai (MDP) PBB pada 18 Mei 2024 telah mengambil berbagai kebijakan serta langkah-langkah organisatoris untuk kepentingan penataan dan konsolidasi internal partai,” jelas Fahri.

Fahri bertekad menjadikan PBB sebagai partai yang modern, responsif, dan memiliki tradisi intelektual tinggi, serta memastikan sinergisitas yang baik di dalam organisasi.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker