Trump Ancam Pangkas Bantuan Bagi Angota PBB Yang Setuju Resolusi Soal Yerusalem, Termasuk Indonesia?
abadikini.com, WASHINGTON- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan memangkas bantuan keuangan ke negara-negara yang memilih rancangan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meminta Amerika Serikat untuk menarik keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
“Mereka mengambil ratusan juta dolar bahkan miliaran dolar, dan kemudian mereka memilih untuk melawan kita. Kami melihat suara itu. Biarkan mereka memilih melawan kita. Kita akan menghemat banyak. Kami tidak peduli,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih (Rabu, 20/12) seperti dimuat Reuters.
[irp]
Duta Besar Amerika Serikat di PBB Nikki Haley, dalam sebuah surat kepada puluhan negara anggota PBB sebelumnya memperingatkan bahwa Trump memintanya untuk melaporkan kembali negara-negara yang telah memilih untuk melawan Amerika Serikat.
Sebagai informasi bahwa Majelis Umum PBB yang memiliki 193 anggota akan mengadakan sesi khusus darurat hari ini (Kamis, 21/12) atas permintaan negara-negara Arab dan Muslim untuk memberikan suara pada sebuah rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk meminta Amerika Serikat menarik pengakuan dari Yerusalem.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia A.M. Fachir, Selasa (19/22/2017), menyampaikan bahwa veto Amerika Serikat (AS) terhadap resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait status Yerusalem memang sudah diperkirakan sebelumnya. Namun Indonesia bersyukur bahwa 14 dari 15 negara anggota DK PBB mendukung resolusi tersebut.
”Sudah kita perkirakan, tentu saja ini tidak sesuai dengan kepentingan Amerika, tapi kita berskyukur bahwa 14 dari 15 negara anggota DK PBB menyetujui resolusi, meskipun kemudian Amerika memveto,” ucap Fachir seperti dikutip dari Sindo.
Setelah veto yang dilakukan AS, Indonesia berencana untuk maju ke majelis umum PBB.
”Segera setelah ini kita akan maju ke Sidang Majelis Umum PBB sesi khusus, jadi ada sidang khusus, untuk membahas hal yang sama karena di situ tidak ada veto,” kata diplomat Indonesia ini.
Indonesia pun akan menggalang dukungan dari dunia internasional.
“Karena itu, kita menggalang negara-negara lain, tentu saja mulai dari OKI dan Gerakan Non-Blok untuk memajukan rancangan resolusi, dan Indonesia menjadi co-sponsor resolusi tersebut. Itu antara lain yang akan kita lakukan. Insya Allah akan diselenggarakan Kamis,” kata Wakil Menlu Retno Marsudi itu. (beng.ak)