Ditonton 50 Ribu Kali, Teaser Wiro Sableng Panen Pujian
abadikini.com, JAKARTA- Superhero Indonesia tak mau kalah dengan para pahlawan super Hollywood untuk beraksi pada 2018. Tokoh ikonik Wiro Sableng karya mendiang Bastian Tito akan lahir kembali dalam film layar lebar.
Hasil kolaborasi 20th Century Fox dengan Lifelike Pictures ini berjudul Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 dan bakal dirilis pada akhir 2018.
Setelah melalui proses syuting pada Agustus hingga November lalu di Jawa Barat dan Jakarta, film kini memasuki masa post-production.
Untuk membangkitkan antusiasme, first look teaser dirilis di akun Instagram @filmwirosableng dan kanal YouTube Lifelike Pictures kemarin siang, Kamis (28/12).
Teaser itu disambut antusias. Hingga tadi malam ditonton hampir 50 ribu kali. Gambar apik dengan warna yang pas menunjukkan bagaimana kualitas film tersebut dibuat. Banjir pujian pun mengalir di kolom komentar.
Berdurasi 30 detik, teaser menunjukkan bahwa film arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu bakal epik. Diperlihatkan penyerbuan sebuah desa oleh pasukan berkuda. Desa lantas dilalap api.
Sosok anak kecil, yang sangat mungkin adalah Wiro kecil, tampak berteriak. Lantas, adegan berubah ke pertarungan antara Wiro dewasa (Vino G. Bastian) dan sesosok perempuan tua yang diduga adalah gurunya, Sinto Gendeng (Ruth Marani).
Menjelang berakhir, sosok sang pendekar bersenjata Kapak Maut Naga Geni 212 akhirnya tampak jelas. Rambut gondrong, ikat kepala, dan kostum putihnya sama seperti yang dikenakan Herning Sukendro alias Ken-Ken saat memerankan Wiro Sableng versi sinetron. Peringisan, tingkah konyol nan sableng, dan jurus silatnya juga serupa.
Yang sedikit berbeda adalah tanda 212 di dada Wiro. Dalam versi sinetron, tanda itu ditulis dengan huruf Arab berwarna hitam. Namun, di versi film, tanda itu lebih mirip rajah atau bekas luka dengan desain yang artistik. Nanti Kapak Maut Naga Geni 212 juga punya penampilan baru dengan ukiran yang terinspirasi kujang dan keris.
Dalam teaser, suasana lokasi syuting benar-benar diatur layaknya perkampungan dekat hutan pada abad ke-16.
’’Semua bangunan dan ruangan kami bangun sendiri. Di lokasi syuting outdoor benar-benar nggak ada bangunan rumah,’’ ujar Angga saat dihubungi kemarin.
Produser Sheila Timothy mengungkapkan, selama tiga bulan produksi, kru bekerja keras untuk menghasilkan karya film yang berkualitas. Sebelum syuting, para cast melakukan latihan fisik dan koreografi.
Sebagian besar adegan yang mereka lakukan adalah adegan bertarung. Selain Vino, cast yang berlatih koreografi fighting adalah Marsha Timothy (pemeran Bidadari Angin Timur) dan Sherina Munaf (pemeran Anggini).
Pemeran Mahesa Birawa, Yayan Ruhian, ditunjuk sebagai koreografer gerakan fighting yang terinspirasi pencak silat.
Dalam film itu, Sheila mengangkat cerita dengan setting permulaan hidup Wiro. Akan diungkapkan makna rajah 212 milik Wiro, bagaimana dia memperoleh senjata Kapak Maut Naga Geni, penjelasan jurus-jurus Wiro, hingga pertemuan Wiro dengan beberapa guru.
’’Tujuannya untuk menjawab penasaran fans sekaligus membuat generasi milenial mengenal Wiro dari awal,’’ kata perempuan 45 tahun itu tentang film yang skenarionya ditulis Tumpal Tampubolon dan Seno Gumira Ajidarma tersebut.
Dia menambahkan, dalam film itu, akan muncul satu cerita baru yang belum pernah dipublikasikan dalam novel, film sebelumnya, atau sinetron.
’’Cerita itu sudah kami konsepkan setelah kami melakukan bedah novel Wiro,’’ kata Sheila.