Cerita Dibalik Armand Maulana Jatuh Hati Musik Era 80-an
Abadikini.com, JAKARTA – Keinginan Armand Maulana mewujudkan proyek solonya tak main-main. Setelah single “Hanya Engkau yang Bisa” dan “Sebelah Mata”, Armand hadir lagi dengan single baru. Kali ini, Armand menawarkan “Tunggu di Sana” yang bernuansa ceria dalam balutan aransemen funk mengentak.
Armand Maulana menyebutkan, nomor “Tunggu di Sana” merupakan representatif musik dari era 1980-an yang ia idolai saat remaja. Menurut Armand, saat pencipta lagu, Aldi memperdengarkan “Tunggu di Sana” Armand langsung jatuh hati. Mulai dari lirik, musik, hingga temponya, semua Armand suka.
“Saat masuk ke proses rekaman, saya minta ke produser dan arranger lagu ini, Asta dari RAN, agar enggak terlalu mengubah lagu ini dari aslinya. Alhamdulillah, rekaman selesai dalam satu hari,” ungkap Armand.
Tema Ringan
Armand menyebutkan, dia sangat antusias membawakan “Tunggu di Sana”. Soalnya, perlu diingat, saat pertama kali Armand membuat proyek solo karena ingin mempersembahkan musik yang menginspirasi dari era 1980-an.
“Lewat lagu ‘Tunggu di Sana’, nuansa dan beat musik khas 1980-an yang saya bayangkan dapat terimplementasi secara sempurna. Jadi, kesulitan yang dihadapi dalam membawakan lagu ini pun terasa menyenangkan,” kata pria kelahiran Bandung, 4 April 1971 itu.
Tembang “Tunggu di Sana” menceritakan janji seseorang kepada kekasihnya untuk menunggu dirinya datang dan menjemputnya. Dengan tema yang ringan juga berkaitan dengan keseharian banyak orang, lagu ini sederhana dan ringan didengarkan berulang-ulang. Armand melakoni shooting videoklip “Tunggu di Sana” di Tokyo, Jepang bersama sutradara Candi Soeleman. (bob.ak/pk)