“Menolak Lupa, SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat”
Abadikini.com, JAKARTA – Berbicara sebenarnya siapa pendiri Partai Demokrat pasti yang terlintas identik dengan nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ternyata bukan. SBY bukanlah sang pendiri atau pun penggagas partai yang sukses mengantarkannya ke tampuk kursi kepresidenan Indonesia 2004 dan 2009.
Partai Demokrat tampil di panggung politik nasional pasca reformasi, tepatnya pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003. Berdirinya partai Demokrat merupakan keinginan untuk mengusung SBY sebagai calon presiden yang kala itu dirinya sedang menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan di era Presiden Megawati.
Lantas siapa pendiri dan penggagas Partai Demokrat? Namanya Drs. Ahmad Yani Wachid (almarhum). Dialah pendiri awal partai berlambang Mercy tersebut pada tahun 2001 silam. AD/ART Partai Demokrat disusun dan ditata Ahmad Yani Wachid lalu ditawarkan kepada SBY yang kala itu masih menjabat sebagai Menkopolhukam tetapi ditolaknya dengan alasan masih menjadi seorang menteri.
Ditolaknya Partai Demokrat oleh SBY tak membuat Ahmad Yani Wachid menyerah. Salah satu pendiri Partai Republik lantas menyerahkan kepada Vence Rumangkang untuk melanjutkan perjuangan Partai Demokrat yang sudah ditata sebelumnya.
Vence berjuang keras melanjutkan amanat Ahmad Yani Wachid. Ia mengumpulkan sejumlah tokoh seperti Ahmad Mubarok, Subur Budhisantoso, Irzan Tanjung, RMH. Heore Syswanto, RF. Saragijh, Dardji Damodihardjo, Rizald Max Rompas dan T. Rusli Ramli, termasuk Ahmad Yani Wachid sendiri yang kemudian disebut Tim 9 kendati beranggotakan 10 orang.
Setelah Tim 9 mematangkan konsep Partai Demokrat, barulah Vence melaporkan sekaligus menawarkannya kepada SBY. Tawaran Vence diterima SBY. Singkat cerita, pada 6 Juni 2003 SBY resmi bergabung ke Partai Demokrat. Nah, karena UU mengharuskan sedikitnya 50 orang pendiri yang mewakili seluruh pendiri Parpol dengan Akta Notaris, 99 orang menyatakan kesediannya sebagai pendiri Partai Demokrat sekaligus menandatangani akte pendiriannya. Vence pun bergerak cepat mendaftarkan Partai Demokrat kepada Departemen Kehakiman dan HAM pada 10 September 2001.
Fakta yang menyebutkan bahwa SBY bukanlah pendiri dan penggagas utama Partai Demokrat diakui sendiri oleh Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat M. Subur Sembiring pada 3 Maret 2015 silam.
“Pada kesempatan itu juga SBY menyatakan ‘izinkan saya menjadi salah satu anggota Partai Demokrat’, dan ucapan- ucapan tersebut terdokumentasi dalam sebuah rekaman video yang saat ini tersimpan rapi di Kantor FKPD PD,” ungkap Subur seperti dikutip rmol.co, Kamis (28/4/2016).
Tak hanya itu, Mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat M. Rahmat juga mengungkapkan bahwa SBY bukanlah pendiri dan penggagas Partai Demokrat.
“Benar, SBY bukan pendiri Partai Demokrat. Bukan termasuk dari 99 pendiri Partai Demokrat,” kata Rahmat di Jakarta 8 Maret 2013 silam seperti dikutip Batamtoday.
Namun, setelah Partai Demokrat mendulang kesuksesan dalam panggung perpolitikan nasional, sejarah tentang pendiri dan penggagas lahirnya PD terus dikaburkan. Entah dengan tujuan dan motif apa, PD sendiri bersikukuh menegaskan bahwa pendirinya ialah SBY.
“Partai Demokrat didirikan atas inisiatif saudara Susilo Bambang Yudhoyono yang terilhami oleh kekalahan terhormat saudara Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan Calon wakil Presiden dalam Sidang MPR tahun 2001,” demikian yang tertulis dalam laman resmi Partai Demokrat, demokrat.or.id saat dikunjungi nusantaranews.co.
Artikel ini sengaja ditulis dan tak memiliki tendensi apapun. Hanya saja, sejarah memang harus dikuak seterang-terangnya sehingga didapati kebenaran yang sesungguhnya agar publik tahu serta tidak bingung dengan berbagai rumor yang begitu gencar di berbagai media. Sebab, selama ini publik hanya tahu bahwa pendiri dan penggagas Partai Demokrat adalah SBY, padahal Ahmad Yani Wachid-lah pendiri dan penggagas awalnya.
“Sekarang mari renungkan, siapa pendiri, deklarator partai Demokrat, dan siapa tokoh hebat yang masuk Demokrat. Apa yang sudah kita berikan pada sang deklarator dan pendiri Partai Demokrat selama ini kecuali dimasukkan ke ruang sunyi. Jasmerah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah dan jangan coba-coba belokkan sejarah, apalagi mendominasi sejarah dengan manipulasi. Yang suka klaim sejarah PD silakan bantah fakta sejarah ini. Masih ada sejarah lain dari para pelaku sejarah PD yang belum terbuka.#luruskansejarah,” ucap Mantan Ketua Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika dalam akun twitter miliknya @G_paseksuardika. (ak/nn)