Ketika Mbok-mbok Jamu Cantik Berlenggak Perebutkan Gelar Ratu
Abadikini.com, SEMARANG – Mendengar kata “mbok jamu” pasti terbayang perempuan paruh baya memanggul wakul berisi jamu. Namun jangan salah, di Semarang ada pemilihan Ratu Jamu Gendong yang para “mbok jamu”-nya masih muda-muda dan cantik atau lebih tepat disebut “mbak jamu”.
Bertempat di Taman Indonesia Kaya Semarang, 21 mbak jamu bersaing memperebutkan tahta Ratu Jamu Gendong. Ada juga 14 mbok jamu yang memperebutkan predikat jamu gendong teladan.
Direktur Utama Jamu Jago, Ivana Suprana mengatakan para peserta harus melalui audisi yang cukup ketat. Tidak hanya penampilan, namun juga harus menguasai pengetahuan jamu tradisional mulai dari bahan hingga meraciknya. Etika dan kebersihan saat membuat atau melayani juga menjadi penilaian.
“Para peserta itu se-pulau Jawa. Ratu Jamu Gendong ini untuk yang di bawah 35 tahun. Yang senior ada Jamu Gendong Teladan,” kata Ivana.
Nantinya bagi yang terpilih menjadi Ratu Jamu Gendong atau Jamu Gendong Teladan akan menjadi Duta Jamu Jago dan mengikuti acara-acara tingkat nasional. Ivana menjelaskan, ternyata cukup banyak juga penjual jamu yang usianya masih muda-muda.
“Acaranya ini sudah ada sejak 1987 walau sempat vakum. Mulai rutin sejak tahun 2008 digelar 2 tahun sekali,” ujar Ivana.
Jamu Gendong, lanjut Ivana, kini memang sudah tidak melulu dengan menggendong wakul berisi botol-botol, tapi ada yang menggunakan sepeda, motor, dan kios. Meski demikian jumlahnya ternyata tidak berkurang meski diserbu peredaran obat-obat kimia.
“Dari yang kami tahu, jumlahnya stagnan. Ini juga menjadi salah satu concern, butuh keaktifan dari pemerintah juga untuk melestarikan. Seperti halnya batik, lah,” tandasnya.
Salah satu peserta, Andyra Bettanama (22) lolos setelah audisi yang diikuti total pendaftar 684 orang. Andyra mengatakan langsung berminat mengikuti audisi setelah ada pemberitahuan ada acara Pemilihan Ratu Jamu Gendong yang digelar oleh Jamu Jago.
“Tujuannya ikut karena bisa tambah teman tambah pengalaman,” kata Andyra sebelum naik ke atas panggung di Taman Indonesia Kaya, Sabtu (22/12/2018).
Andyra sejak kecil sudah membantu ibunya jualan jamu yang memang turun temurun dari sang kakek di Kabupaten Wonogiri. Dara cantik itu bahkan mengambil jurusan Farmasi di Akafarma Sunan Giri Ponorogo.
Sejak lulus D3 sekitar 2 tahun lalu, ia mulai mengelola sendiri kios warisan di rumahnya di Purwantoro, Wonogiri bernama kios jamu Abumanto.
“Sengaja masuk farmasi ya karena jamu. Biar bisa meneruskan usaha keluarga. Tadinya memang seperti terpaksa, tapi sekarang cinta. Ingin meneruskan S1 dengan hasil jual jamu,” ujarnya.
Dikutip dari Detikcom. Mbak jamu kelahiran 19 Maret 1996 itu sangat mendalami pengetahuan tentang jamu tradisional dan ilmu farmasinya. Ia berharap dengan mengikuti kontes Ratu Jamu Gendong tersebut ia menambah banyak ilmu dan bisa memberikan alternatif pengobatan murah dengan jamu.
“Banyak orang ingin sembuh tapi harus beli obat mahal. Jamu kan tidak mahal. Kita juga ingin edukasi masyarakat, ayo minum jamu, kalangan muda juga. Sekarang sudah mulai banyak kok cafe yang menyediakan jamu,” pungkas anak tunggal pasangan Satriana (40) dan almarhum Sigit Ratminto itu.