Asal Usul Mengirim Pesan Menggunakan Burung Merpati
Abadikini.com – Merpati pos adalah burung yang paling sering dipilih sebagai hewan peliharaan. Namun kira-kira kapan tepatnya manusia mulai bercengkerama dengan salah satu hewan paling berpengaruh terhadap perkembangan dunia tersebut?
Diketahui bahwa burung merpati pos telah hidup berdampingan bersama manusia sejak ribuan tahun lalu. Hal ini dibuktikan dari sebuah gambar pertama merpati yang ditemukan para arkeolog di Mesopotamia (tengah-tengah sungai Eufrat dan Tigris, Irak), pada 3.000 tahun sebelum masehi.
Sekitar abad ke-5 SM, di Suriah dan Persia, merpati digunakan sebagai pembawa pesan. Kondisi demikian juga terjadi di Baghdad pada pada abad ke-12. Biasanya, surat atau pesan digulung dan dimasukkan ke kapsul pelindung lalu diselipkan di antara kaki merpati.
Pada periode yang sama, merpati berfungsi membawa hasil pertandingan olahraga besar seperti Olimpiade. Makanya pembukaan Olimpiade selalu diawali dengan ritual melepas merpati oleh para penyelenggara.
Selama periode Perang Dunia I (1914-1918), merpati pos menjadi media komunikasi pasukan Amerika dan sejumlah pasukan negara lain. Nyaris setiap informasi terkait kondisi musuh atau suasana perang senantiasa melibatkan merpati.
Di tengah perjalanan, mereka sering menemui kendala berupa cuaca buruk serta harus menghindari burung elang agar dapat tiba di tujuan. Tak sedikit dari mereka mengalami luka serius hingga meregang nyawa sebelum pesan tersampaikan. Boleh dibilang, tanpa jasa merpati pos, dunia yang kita huni belum tentu sama seperti sekarang.
Di antara berbagai jenis burung di dunia, merpati termasuk jenis burung cerdas. Mereka memiliki naluri ilmiah dimana mampu membuat mereka kembali ke sarangnya walau sudah pergi jauh. Columba livia domestica juga sanggup mengenali refleksi cermin dibandingkan satwa lain dan termasuk satu-satunya hewan non-mamalia yang punya kemampuan tersebut.
Bukan cuma itu, merpati juga bisa mengenali 26 jenis huruf bahasa Inggris. Pada sebuah penelitian, mereka bahkan mampu membedakan dan mengenali foto dua manusia yang berbeda. Atas dasar itulah, merpati dimanfaatkan manusia dalam mengirimkan pesan dan disebut merpati pos.
Kini, manusia memang sudah tidak lagi menggunakan ‘jasa’ merpati sebagai pembawa pesan. Tentu saja perkembangan teknologi yang menjadi penyebabnya. Apakah mereka lantas ‘dikucilkan’ dari kehidupan manusia? Tidak, mereka tetap dipelihara untuk diambil kotorannya. Di Prancis dan Italia, kotoran merpati berfungsi menyuburkan perkebunan anggur dan rami.