Ditutup Bendera PBB, Jenazah Alm Sudirman Diberangkatkan ke Bantaeng
Abadikini.com, JAKARTA – Jenazah Almarhum Sudirman, Ketua Tim Pemenangan Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Bantaeng, Sulsel kini telah diberangkatkan dari Rumah Sakit Wahidin Makassar, Kamis (14/3/2019) malam menuju rumah duka di Bantaeng.
Sudirman menghembuskan nafas terakhir setelah koma selama dua malam di Rumah Sakit Wahidin pada Kamsi (14/3) pukul 15.30 sore. Kader PBB ini dipanah oleh empat remaja bermotor di kawasan Pajukukang Bantaeng saat membawa bendera PBB dengan mengendarai sepeda motor untuk dikibarkan.
Sebagai simbol penghargaan atas perjuangan Suherman, rekan-rekan PBB Bantaeng menutupi Jenazah Alm dengan kain hijau dan dilapisi dengan bendera PBB berwarna putih berlogokan Bulan dan Bintang, nomor 19 serta bertuliskan tagline PBB Bela Islam, Bela Rakyat, Bela NKRI dibagian atas serta dipaling bawah bertuliskan Ketum PBB Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra Capres 2024.
Ketua DPC PBB Bantaeng Mudahri menyatakan, Jenazah almarhum sudah dalam perjalan menuju Bantaeng dan akan dimakamkan pada Jumat (15/3) pagi.
“Insya Allah dimakamkan besok sebelum sholat Jumat,” kata Mudahri saat dikonfirmasi, Kamis (14/3) malam.
Sebelumnya diberitakan Abadikini.com, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dan seluruh keluarga besar PBB berduka cita. Salah satu kadernya, Sudirman, Ketua Pemenangan Pemilu PBB Bantaeng, Sulsel, wafat karena ditembus busur panah siang ini di RS Wahidin, Makassar.
Menurut Yusril, Dua hari yang lalu, Sudirman yang sedang bersepeda motor membawa bendera PBB untuk dipasang di Kab Bantaeng diserang 4 orang yang juga bersepeda motor. “Salah seorang pengendara motor itu membidik Sudirman dengan busur panah sehingga menembus dada sebelah kirinya,” ujar Yusril melaui rulisnya, Kamis (14/3/2019).
Sejak kejadian itu kata Yusril, Sudirman langsung tersungkur akibat anak panah yang diduga beracun itu. RS Bantaeng tidak mampu menangangi lukanya. “Sudirman dilarikan ke RS Wahidin di Makassar untuk dioperasi. Sejak kemarin dia koma, dan sekitar jam 14.00 siang tadi Sudirman wafat,” tuturnya.
Ketua Umum PBB yang sejak dua hari lalu perhatian dengan kasus ini merasa sangat terpukul dengan wafatnya Sudirman. Korban berusia sekitar 30 tahun, meninggalkan istri dan anak perempuan berusia 1,5 tahun.
Sementara itu, aparat Polda Sulsel telah berhasil menangkap 4 orang yang diduga pelaku pemanahan. Keempatnya kini sedang diperiksa intensif oleh polisi. “Diduga ada motif politik untuk membunuh aktivis PBB itu,” tegasnya.