Tiga Gajah Ditemukan Mati Diracun di Malaysia
Abadikini.com, JAKARTA – Tiga ekor gajah ditemukan mati diracun di Malaysia. Polisi setempat di bagian selatan Johor menemukan bangkai gajah tersebut di dekat pemukiman penduduk yang berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit.
Seperti dilansir AFP, Jumat (7/6), Direktur Jenderal Departemen Taman Margasatwa dan Nasional Abdul Kadir Abu Hashim mengatakan gajah-gajah yang mati diyakini bagian dari kawanan 30 gajah dari hutan cadangan terdekat.
“Kami melakukan post-mortem pada tiga gajah betina berusia antara 18 tahun dan 22 tahun. Hasilnya mengungkapkan mereka diracun. Saya terkejut dan sedih dengan kejadian ini. Jika tren ini berlanjut, semua gajah liat kita akan musnah,” terang dia.
Ia menyebut pagar listrik yang digunakan untuk menjauhkan gajah dari tanaman desa diketahui tak berfungsi. Walhasil, ada kemungkinan terjadi pelanggaran di area sekitar perkebunan.
“Sampel hati dan ginjal dari gajah sedang diperiksa untuk menentukan jenis racun yang digunakan,” kata Menteri Sumber Daya Alam Xavier Jayakumar Arulanandam.
Menurut dia, Malaysia telah menyaksikan serentetan pembunuhan gajah sebagai akibat dari meluasnya pemukiman penduduk dan perkebunan pertanian.
Tahun lalu, enam gajah kerdil ditemukan diracuni di perkebunan kelapa sawit di bagian Sabah timur.
Konservasionis memperkirakan hanya ada sekitar 1.500 gajah liar yang tersisa di Malaysia.
Padahal, Malaysia adalah hamparan luas hutan hujan dan satwa liar eksotis, dari gajah hingga orangutan dan harimau. Namun, jumlah spesies langka tersebut merosot drastis dalam beberapa dekade terakhir.
Ironisnya, banyak hewan langka tersebut juga diburu oleh manusia untuk diambil bagian tubuh mereka yang bernilai, misalnya untuk bahan pengobatan tradisional di China dan tempat lain di Asia.
Abdul Kadir menambahkan insiden terakhir ini merupakan tindakan kriminal dan kejam. “Penjahat dalam insiden keracunan ini berhati-hatilah. Kami akan memburumu,” tegas dia memperingatkan.