Tradisi di China, Mayat yang Mati dalam Kondisi “Jomblo” Diambil untuk Dinikahkan
Abadikini.com – Ada unik sekaligus mengerikan di yang sudah dilakukan selama turun temurun. Adalah pernikahan hantu, yaitu yang dilakukan dengan menikahkan dua mayat yang meninggal dalam kondisi lajang.
Masyarakat percaya bila mayat tersebut dinikahkan, mereka tidak akan kesepian di alam baka.Bagi mereka yang mempercayainya, pernikahan hantu sudah dilakukan sejak 3 ribu tahun yang lalu, seperti dilansir dari Intisari–online, Minggu (20/10/2019).
Pada pernikahan hantu, keluarga kedua mayat yang dinikahkan meminta mahar layaknya pernikahan onal biasa, seperti perhiasan, pelayan, bahkan hingga rumah mewah. Tapi semua barang tersebut diberikan dalam bentuk kertas.
Tak hanya memperhatikan mahar, pernikahan hantu juga mempertimbangkan faktor usia dan latar belakang keluarga.Pemilihan mempelai pun tak sembarangan, biasanya keluarga akan menyewa jasa seorang mak comblang atau ahli fengshui.
Melansir dari Tribunnews, Dalam upacara tersebut, akan ada nisan kedua mempelai dan sebuah perjamuan.Bagian terpenting adalah menggali tulang–tulang mempelai perempuan dan menempatkannya di dalam kubur sang pengantin pria.
Tradisi ini terus menerus mengalami perubahan, bahkan yang terbaru adalah menikahkan mayat dengan manusia yang masih hidup. Belakangan, di Provinsi Shaanxi, , diterima laporan–laporan perampokan makam dan bahkan kasus pembunuhan.
Pada 2015, dilaporkan setidaknya 14 mayat perempuan yang dicuri untuk dijual dan digunakan pada pernikahan hantu. Kepala Departemen Sastra Cina di Shanghai University, Huang Jingchun melakukan sebuah penelitian dan menemukan peningkatan harga mayat atau tulang belulang perempuan muda yang sangat mahal.
Jasad dan tulang belulang itu ditaksir mencapai Rp 60 juta hingga Rp 200 juta. Banyak orang Tiongkok percaya, kemalangan akan menimpa mereka jika keinginan orang meninggal belum terpenuhi.
Pernikahan hantu dinilai sebagai sarana menentramkan orang yang sudah menemui ajal.
“Ideologi dasar di balik pernikahan hantu adalah mendiang akan hidup di akhirat, jadi jika seseorang tidak menikah semasa hidupnya, mereka masih dinikahkan setelah kematiannya,” terang Huang dikutip dari sumber yang sama.