Target Ambisius Rover 2020: Buka Jalan Manusia ke Mars
Abadikini.com – Misi Rover Mars 2020 yang akan meluncur tahun depan bukan hanya ditujukan untuk mencari fosil, tapi juga membuka jalan agar manusia bisa mencapai planet keempat dalam tata surya tersebut.
Hal ini diungkapkan pada ilmuwan badan antariksa Amerika Serikat (NASA) ketika memperkenalkan kendaraan rover tersebut pada publik.
Rover ini dibangun pada suatu ruangan besar yang steril di laboratorium di Pasadena, dekat Los Angeles, dan pekan lalu telah menjalani uji coba dengan sukses.
Pada Jumat (27/12), rover ditunjukkan kepada jurnalis dan disebutkan akan meninggalkan bumi pada Juli 2020 dari Cape Canaveral di Florida dan mendarat pada Februari 2021. Rover Mars 2020 ini akan menjadi rover kelima dari Amerika Serikat yang mendarat di Mars.
“Rover ini dirancang untuk mencari tanda-tanda kehidupan, sehingga kami akan membawa sejumlah peralatan yang bisa membuat kami memahami konteks kimia dan geologi permukaan Mars,” demikian ujar pemimpin misi tersebut, Matt Wallace, seperti dikutip dari AFP.
Termasuk di dalam peralatan yang dibawa adalah 23 kamera, dua alat pendengar yang dirancang untuk menangkap suara angin Martian, serta laser yang akan digunakan untuk analisis kimia.
Rover diperkirakan berukuran sebesar mobil dan dilengkapi enam roda, sama seperti pendahulunya yaitu Rover Curiosity.
Berbahan bakar reaktor nuklir mini, Mars 2020 memiliki lengan sepanjang dua meter dan juga bor untuk membongkar batu-batu pada area yang diperkirakan cocok untuk kehidupan.
Kehidupan Lalu
Misi utama Mars ini adalah berburu fosil pada kawah bagian dalam Jazero. Fosil yang akan dicari oleh rover ini berupa sisa kerang, koral, atau stromatolites (batuan yang terbentuk oleh mikroba purba yang hidup di sepanjang garis pantai).
Jazero sendiri merupakan kawah yang sebelumnya adalah danau sedalam 457 meter. Jazero juga diperkirakan terhubung dengan jaringan sungai yang 3,5 juta tahun lalu masih mengalir.
“Yang akan kami cari adalah kehidupan mikroba kuno — kehidupan jutaan tahun lalu di Mars, ketika planet ini masih seperti bumi,” kata Wallace.
Ketika itu, menurut Wallace, Mars memiliki permukaan air yang hangat, atmosfer yang tebal, serta diselubungi kekuatan magnetik.
“Dan lebih kondusif untuk kehidupan sederhana seperti sel tungal yang di masa yang sama juga berevolusi di Bumi,” kata Wallace.
Setelah dikumpulkan, sampel-sampel dari bebatuan itu akan disimpang dalam tabung oleh Rover. Kemudian, tabung-tabung itu akan ditinggalkan di permukaan Mars, dan baru akan dibawa pulang ke Bumi oleh misi antariska selanjutnya.
“Kami berharap bisa bergerak dengan cepat. Kami ingin melihat misi selanjutnya diluncurkan pada 2026, yaitu untuk mengambil sampel-sampel tersebut, menyimpannnya dalam roket, dan meluncurkan sampel tersebut pada orbit di sekitar Mars,” ujarnya.
“Sampel itu kemudian akan dipersatukan dengan pesawat orbiter (bukan dirancang untuk mendarat), dan orbiter itulah yang akan membawa sampel balik ke bumi.”
Wallace memperkirakan sampel itu akan tiba di Bumi dalam satu dekade.
Misi Mars 2020 juga memiliki target yang lebih ambisius — misi manusia mencapai Mars.
“Saya sesungguhnya berpikir bahwa ini adalah langkah pertama dari misi mengirimkan manusia ke Mars,” kata Wallace.
Peralatan yang dibawa rover akan coba “memproduksi oksigen” yang suatu saat bisa digunakan oleh manusia untuk bernapas dan juga menjadi bahan bakar meluncurkan roket dari Mars, untuk perjalanan pulang.