Arab Saudi Cokok Ratusan Orang Berbaju Tak Sopan dan Pelecehan saat Dugem
Abadikini.com, JAKARTA – Arab Saudi telah menangkap lebih dari 200 orang karena melanggar aturan ‘kesopanan publik’, termasuk mengenakan pakaian tak sopan dan pelecehan. Ini juga termasuk setelah adanya laporan-laporan pelecehan usai festival musik EDM (musik joget elektronik) di Riyadh.
Dilansir AFP via detik, Senin (30/12/2019), jumlah 200 orang itu terhitung sejak September, sejak Arab Saudi menyatakan akan menghukum pelanggar ‘kesopanan publik’, termasuk mengenakan busana tidak sopan dan mempertontonkan kasih sayang.
Pria dan wanita harus menghindari “busana ketat” atau pakaian dengan bahasa dan gambar yang tidak patut. Hal itu tertera dalam instruksi berbahasa Inggris di situs otoritas turisme Saudi. Perempuan harus menutup bahu dan lututnya saat berada di tengah publik. Petunjuk kesopanan tersebut muncul pertama kali di kabinet pada April lalu dan dipahami mengandung kekaburan interpretasi.
Terbaru, sekitar 120 pria dan wanita telah ditangkap dalam sepekan terakhir karena melanggar norma-norma tersebut. Polisi setempat menyatakan mereka juga mengenakan busana yang tidak patut. Hukuman akan dikenakan terhadap pelanggar aturan. Belum ada kejelasan soal berapa lama penahana ini akan berlangsung.
88 Orang lainnya ditangkap karena sejumlah kasus pelecehan. Polisi menyampaikan hal ini dalam pernyataan terpisah, konteksnya adalah perempuan-perempuan menyampaikan komplain di media sosial bahwa mereka dilecehkan pada festival MDL Beast di Riyadh, awal bulan ini.
MDL Beast Festival adalah konser EDM atau jenis musik yang cocok untuk dugem. Festival musik dugem tersebut menarik puluhan ribu penggemar. Penyelenggaranya menyatakan itu adalah festival musik terbesar yang pernah diselenggarakan di Kerajaan Saudi.
Penangkapan-penangkapan ini disebut AFP sebagai tindakan keras, sejak Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) meringankan pembatasan sosial, seperti mengakhiri pelarangan bioskop dan mengakhir pelarangan menyetir mobil bagi perempuan, juga membolehkan konser dengan gender penonton yang bercampur, serta gelaran olahraga.