Diajak Ngobrol Bahasa Inggris, Pria ini Bacok dan Makan Otak Temannya
Abadikini.com, FILIPIINA- Kadang sebuah perbuatan kriminal terjadi karena hal-hal yang sangat sepele. Misalnya saja beberapa waktu lalu di Kota Padang, seseorang menikam tetangganya karena dikentuti. Lain pula dengan yang satu ini, karena diajak ngobrol pakai bahasa inggris, seorang pria tega bacok dan makan otak temannya.
Ya, kasus pembunuhan hanya merasa kesal karena diajak ngobrol pakai bahasa Inggris ini terjadi di Filipina.
Pria yang ditangkap tersebut adalah Lloyd Bagtong (21). Dirinya ditangkap pihak kepolisian pada Kamis (5/12/2019) silam di Kota Talisayan, Misamis Oriental, Filipina.
Polisi setempat dalam keterangannya mengatakan bahwa pelaku tega menghabisi teman wanitanya karena kesal diajak ngobrol dalam bahasa inggris.
Setelah menghabisi teman wanitanya tersebut dia membawa bagian kepalanya pulang ke rumah dan memakan bagian otaknya.
Aksi tersebut terjadi sekira 4 kilometer dari rumah pelaku yakni berada di Desa Barangray Punta, Filipina. Korban diduga dihabisi oleh pelaku pada pagi dini hari.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa dirinya melihat pelaku (Bagtong) berjalan dengan wanita yang ditemukan meninggal dunia beberapa jam sebelum jenazah korban wanita tersebut ditemukan.
“Tersangka mengatakan dia membunuh korban karena dia berbicara dalam bahasa Inggris,” kata Kepala Kepolisian Talisayan Kapten Maribeth Ramoga sebagaimana dilansir Sputnik, Jumat (6/12/2019) silam.
Polisi menjelaskan pria tersebut nekat menghabisi dan makan otak temannya karena kesal karena dia mengajak berbicara menggunakan bahasa Inggris. Padahal di bahasa Inggris di Filipina merupakan salah satu bahasa sehari-hari.
Polisi pun mengatakan kalau pelaku mengakui kejahatan yang dilakukannya. Dia mengatakan saat melakukan hal itu dalam keadaan mabuk dan perut yang lapar.
Semenatara itu warga sekitar menambahkan kalau pelaku diduga memiliki gangguan kejiawaan. Meski demikian, pelaku tetap mengakui perbuatan yang dilakukannya.
Dirinya pun saat ini meringkuk di dalam tahanan dan akan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan apa yang telah dikerjakannya.