Ini Saran Cerdas Yusril ke Jokowi Terkait Virus Corona
Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra memprediksi, pemerintah Indonesia tak akan mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen pada 2020. Salah satu hambatannya adalah wabah virus corona.
“Diperkirakan akibat dampak virus corona ini, pertumbuhan ekonomi kita pasti akan di bawah lima persen,” kata Yusril dalam acara diskusi bertajuk ‘Kesiapan Masyarakat dan Pemerintah Mencegah Ancaman Wabah Covid-19’ di Universitas Yarsi, Jakarta, Jumat (21/2/2020) dikutip dari Kompas.
Yusril menjelaskan, ekonomi Indonesia bisa menurun jika menghentikan impor barang dari China. Sebab, bahan baku produksi di Tanah Air masih banyak mengandalkan bahan dari Negeri Tirai Bambu itu.
“Begitu juga impor lain-lain. Makanan, produk-produk yang lain, terhenti sama sekali. Dan ini akan sangat berpengaruh terhadap supply dan demand masyarakat kita,” ujar dia.
Oleh karena itu, Yusril berharap pemerintah bisa mengambil langkah lebih banyak lagi dalam mencegah sebaran virus sekaligus dampaknya bagi perekonomian Indonesia.
“Bukan hanya persoalan virusnya, tapi dampak ekonomi, sosial, politik. Itu akan sangat besar kalau sekiranya masalah corona ini tidak segera berakhir dapat atasi,” ucap Yusril.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, wabah virus corona tidak akan terlalu mengganggu perekonomian Indonesia. Hal itu disebabkan 56 persen perekonomian Indonesia bergantung kepada pasar domestik. Sementara, ekspor Indonesia yang terbesar bukan dilakukan ke China.
“Sebanyak 56 persen ekonomi kita tergantung pasar domestik dan ekspor kita itu bukan ke China yang terbesar. Jadi itu yang membuat kita optimistis (ekonomi tak terganggu gara-gara corona),” ujar Airlangga dalam acara Seminar Nasional bertajuk Membangun Optimisme dan Peluang di Tengah Ketidakpastian di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020).
Airlangga mengatakan, Indonesia melakukan ekspor besar ke pasar tradisional yang ada di Amerika, Eropa, termasuk Australia. Oleh karena itu, kata dia, terkait wabah virus corona tersebut, perekonomian Indonesia tak akan terlalu terpengaruh.