Virus Corona Menghantui Dunia, Yusril Sebut Nabi Muhammad SAW Telah Peringatkan Jauh Sebelumnya
Abadikini.com, JAKARTA – Ketua Umum partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menjabarkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah memberi peringatan dan panduan kepada kaumnya ketika wabah penyakit berupa virus yang terjadi dijamanya yang datang menimpa, dan kini seperti virus corona yang sedang mewabah di dunia berawal dari kota Wuhan di China.
“Nabi mengatakan, apabila berkembang suatu wabah penyakit di suatu negeri, janganlah kamu pergi (datang) ke negeri itu. Begitupun sebaliknya, apabila kalian berada di mana wabah penyakit itu sedang merebak, maka jangan ada seorang pun yang meninggalkan tempat itu,” kata Yusril mengutip salah satu hadis Rasulullah SAW.
Pakar Hukum Tata Negara ini membeberkan sabda Nabi Muhammad SAW itu saat menjadi narasumber dalam diskusi dengan tema Kesiapan Masyarakat dan Pemerintah dalam Menghadapi Ancaman Covid-19 (Coronavirus).
Acara tersebut digelar oleh Rumah Sakit (RS) YARSI dan Keluarga Besar Bulan Bintang di ruang Auditorium Ar-Rahman, Menara YARSI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu yang dikutipa Abadikini dari laman twitter @YusrilIhza_Mhd, Senin (2/3/2020) yang kulwit link berita dari website Universitas YARSI dengan judul Prof. Yusril Ihza Mahendra Kutip Hadist Rasulullah SAW saat Universitas YARSI Gelar Panel Diskusi Virus Corona.
“Sewaktu para sahabat nabi bertanya tentang wabah penyakit itu kepada Rasulullah SAW, maka dijawab oleh nabi, itu adalah sisa-sisa azab yang dulu dan akan terus ada pada zaman-zaman berikutnya,” ujar Yusril.
Prof. Yusril Ihza Mahendra Kutip Hadist Rasulullah SAW saat Universitas YARSI Gelar Panel Diskusi Virus Corona – Universitas YARSI https://t.co/L0wrX4KHur
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) March 1, 2020
Lanjut Yusril menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW, sewaktu mengucapkan hadis tersebut, tidak hanya sebagai seorang nabi, tetapi juga sebagai Kepala Negara di Madinah. Jadi terang Yusril menegaskan, jika dilihat dari konteks hadis itu yang berupa larangan adalah sebagai perintah kepala negara kepada rakyatnya.
“Hanya seorang kepala negara yang bisa memerintahkan rakyatnya untuk tidak pergi ke negara lain dan melarang warga negara yang terkena wabah itu agar tidak datang ke negaranya,” tegasnya.
Mantan menteri Hukum dan Ham itu menyebutkan hadis itu sahih dan mutawatir dan bisa dilihat dalam kitab-kitab kumpulan hadis dari riwayat Bukhori, Muslim, Tarmizi, dan Nasa’i.
Artinya bahasa nabi itu sudah termasuk trouble warning (peringatan masalah) jauh-jauh hari dan inilah yang sekarang sedang terjadi, saat virus corona menghantui dunia.
“Kalau membaca hadis tersebut, akan terlihat sebetulnya policy atau kebijakan yang diambil oleh Rasulullah SAW pada waktu itu sangat memengaruhi pemikiran kenegaraan pada zaman modern sekarang,” kata Yusril.
Sementara itu bila dilihat dari UUD-45, masih seturut Yusril, pada alinea ke-4 disebutkan bahwa tujuan bernegara ialah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
“Maka dari itu harus ada langkah-langkah darurat dan sistematik untuk mengatasi persoalan ini karena dampaknya akan sangat besar, tidak hanya masalah kesehatan saja, tetapi juga berimbas ke masalah ekonomi dan sosial apabila masalah virus corona ini tidak segera diaatasi dan diakhiri,” pungkasnya.