Orang Indonesia Dinilai Masih Malas dalam Hal Mencuci Tangan
Abadikini.com, JAKARTA – Mencuci tangan adalah kebiasaan baik yang wajib diterapkan oleh setiap orang. Khususnya dengan mewabahnya virus corona di dunia, Organisasi Kesehatan Dunia dan pemerintah pun selalu mengimbau pentingnya cuci tangan.
Sayangnya, di Indonesia sendiri masih minim kesadaran masyarakat akan mencuci tangan. Data UNICEF tahun 2017 menyebutkan bahwa hanya 25,5 persen masyarakat di Tanah Air yang mencuci tangan. Bahkan hanya 8 persen masyarakat Indonesia yang membersihkan dengan cara yang benar.
Lalu, apa yang menyebabkan masyarakat Indonesia malas mencuci tangan? Head of Skin Cleansing PT. Unilever Indonesia Maulani Affandi pun mengatakan bahwa pertama, mereka menganggap bahwa tangan mereka sudah bersih.
“Mereka tidak menyadari karena mikroorganisme itu kecil. Padahal tangan adalah media utama untuk menyentuh virus,” katanya dalam acara Konferensi Pers Pencegahan COVID-19 di Jakarta pada Jumat, (13/3/2020).
Adapun kebiasaan yang kurang ditanamkan sejak kecil bisa menjadi penyebab orang malas membersihkan tangan. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Kuntjoro mengatakan bahwa tidak sedikit orang tua yang hanya mengingatkan cuci tangan saat sebelum makan saja.
“Aktivitas anak itu jauh lebih rentan terpapar virus. Bermain atau ke sekolah, misalnya. Itu sudah berisiko sakit. Jadi cuci tangan bukan hanya sebelum makan, tapi perlu ada edukasi setelah bermain, pulang sekolah, dan aktivitas lainnya,” katanya.
Maulani juga menambahkan, ketersediaan air yang terbatas juga menjadi masalah lainnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Unilever, sebanyak 47 persen air bersih masih sulit didapatkan. “Kalau ini memang peran kita bersama dalam menyalurkan air bersih agar meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencuci tangan,” katanya.