Puasa Melaba Lima Tahun, Bakrie & Brothers Raup Laba Bersih Rp850 Miliar
Abadikini.com, JAKARTA – PT Bakrie & Brothers Tbk. akhirnya mencetak laba bersih sebesar Rp850 miliar pada 2019 setelah lima tahun puasa mencetak laba.
Emiten berkode saham BNBR itu mencatakan rugi bersih Rp1,75 triliun pada 2015, kemudian naik menjadi Rp3,60 triliun pada 2016. Sempat turun menjadi Rp 1,21 triliun pada 2017 dan kembali merugi Rp1,26 triliun pada akhir 2018. Posisi itu berbalik menjadi profit sebesar Rp850 miliar pada akhir Desember 2019.
Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie mengatakan perseroan akhirnya berhasil mencetak laba bersih setelah melakukan restrukturisasi utang.
“Secara bertahap, kinerja BNBR berhasil kita perbaiki dan tingkatkan. Beban utang secara konsisten terus berkurang dan nilai aset meningkat,” kata Anindya pada Senin (30/3/2020).
Selain itu, Anindya menambahkan pendapatan BNBR pada 2019 tercarar sebesar Rp3,23 triliun turun tipi dari posisi tahun sebelumnya Rp3,34 triliun. Akan tetapi cost of good sold turun sekitar 4 persen dari posisi Rp2,66 triliun menjadi Rp2,55 triliun.
Anindya pun menyatakan telah menekan biaya operasional dari posisi Rp591 miliar menjadi Rp541 miliar. Beban keuangan dan bunga Perseroan juga berkurang dari Rp350 miliar pada 2018 menjadi tinggal Rp175 miliar pada 2019.
Menurutnya hal itu sejalan dengan fokus perseroan pada 2 tahun terakhir ini yaitu merestrukturisasi utang dan melakukan penghematan. “Inilah salah satu hasil restrukturisasi utang Perseroan beberapa tahun terakhir,” katanya.
Akan tetapi, perseroan berencana tidak membagikan dividen tahun ini. Hasil keuntungan, lanjutnya, akan digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis. Beberapa proyek yang tengah dalam pipeline perseroan adalah bus listrik, tol Cimanggis-Cibitung, Pembangkit Listrik Tanjung Jati A, serta pembangunan pipagas Kalija Bontang-Banjarmasin.
“Kami bakal menunda pembagian dividen untuk tahun buku 2019 untuk melakukan investasi dan ekspansi bisnis,” pungkasnya.