Anggota DPR RI Desak Pemerintah Menambah Mesin PCR
Abadikini.com, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Lucy Kurniasari, mendesak pemerintah untuk menambah mesin PCR (Polymerase Chain Reaction) yang diperlukan untuk pemeriksaan virus corona di Indonesia.
Desakan itu disampaikannya karena banyaknya keluhan masyarakat mengenai lamanya hasil pemeriksaan virus corona yang dikeluarkan Kementerian Kasehatan. Bahkan ada pasien yang meninggal dunia tapi keluarganya belum mengetahui apakah terpapar positif atau tidak virus corona.
Hal itu terjadi, kata Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini, karena permintaan sampel untuk diperiksa menumpuk dan tidak sebanding dengan kemampuan Mesin PCR yang dimiliki.
“Selain jumlah Mesin PCR yang dimiliki Kementerian Kesehatan terbatas, juga usianya memang sudah relatif tua. Karena itu, sulit untuk dipacu mengejar sampel yang dari hari ke hari terus bertambah signifikan,” jelas Ning Surabaya tahun 1986 ini. Selasa, (31/3/2020).
Lucy memang mengakui, belakangan ini tugas tersebut dibagi ke sejumlah lembaga. Di antaranya lembaga Eijkman, yang laboratoriumnya ada di kompleks RSCM Jakarta, Rumah Sakit Unair Surabaya, serta Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Menular yang tersebar di 10 kota di Indonesia.
Namun tingginya permintaan sampel untuk diperiksa dan terbatasnya Mesin PCR, maka hal itu belum dapat mengatasi lamanya hasil laboratorium diterima pasien.
Selain itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya ini menambahkan, rapid test corona dilakukan secara massal, namun Mesin PCR terbukti paling baik presisinya menditeksi pasien terpapar corona.
Karena itu, menurut Lucy, penambahan Mesin PCR menjadi kebutuhan yang tak dapat ditunda lagi.
“Ini tugas pak Doni Monardo untuk memenuhinya,” tegas alumni SMA 5 Surabaya ini