Satelit Indonesia Hancur Lebur Bersama Roket China, Roy Suryo Sindir Megawati Soal Indosat
Abadikini.com, JAKARTA – “Ekonomi Gagal Meroket. Satelitnya Gagal Mengorbit”. Tulisan itu terpampang di lini masa akun @NOTASLIMBOY, milik komedian stand up Sam Dharmaputra Ginting atau Sammy Comic.
@NOTASLIMBOY mengomentari Satelit Palapa N-1 atau Nusantara Dua yang gagal mengorbit setelah roket pembawa, Long March-3B (Chang Zheng-3B) meledak.
Satelit yang dioperasikan PT Palapa Satelit Nusa (PSN) dan Indosat Ooredoo ini terjatuh saat diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center (XLSC) di Xichang, Provinsi Sichuan, China, Kamis (9/4/2020)
Ungkapan sejenis dilontarkan aktivis sosmed Utuh Wibowo. Di akun @UtuhWibowo, Utuh menulis: “Ekonomi gagal meroket. Satelitpun gagal meroket. Miris dua-duanya tekor!”
Mantan Menkominfo Roy Suryo mencatat, Satelit N2 sedianya disiapkan untuk mengganti Palapa-D yang masa orbitnya akan berakhir Mei 2020.
“Tweeps, tragedi menimpa Satelit Nusantara Dua (sebelumnya disebut Palapa-N1) semalam, Satelit yang diluncurkan Xichang Satellite Launch Center di Xichang, China, meledak bersama Roket Long March-3B. Pemerintah tentu harus Antisipasi pengganti Palapa-D yang akan berakhir Mei 2020 yad,” tulis Roy di akun @KRMTRoySuryo2.
Roy Suryo mencoba menjawab rasa penasaran publik, mengapa N2 diluncurkan dari China, bukan Amerika Serikat atau Perancis.
“Tweeps, banyak yang bertanya mengapa diluncurkan dari China, bukan Cape Canaveral (AS) atau Guyana (Perancis) seperti yang lalu-lalu, kalau ini silakan tanya ke @kemkominfo yang semoga sudah tahu resikonya. Meski ada asuransi, tetapi pasti ada rugi waktu, tenaga dan beaya lain dengan tragedi ini,” tambah @KRMTRoySuryo2.
Sebagai tragedi kehilangan satelit, Roy Suryo menyebut tragedi terbesar kehilangan satelit saat penjualan Indosat di era Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2002.
“Tweeps, tapi tragedi terbesar ialah penjualan Indosat jaman Presiden Megawati tahun 2002, di mana Indosat ini induk dari Satelindo, operator satelit-satelit Indonesia dan otomatis Indonesia juga kehilangan satelit-satelit, faham? Ada janji mau buyback dari Presiden @Jokowi. Semoga janji ditepati!,” beber @KRMTRoySuryo2.
Pakar telematika Onno W. Purbo berpendapat bahwa peluncuran satelit mungkin lebih bagus menggunakan peluncur NASA atau Arian.
“Memang resiko satelit seperti itu..Mungkin pake peluncur NASA atau Arian agak lebih bagus,” tulis Onno di akun @onnowpurbo menjawab pertanyaan akun @NShofi_ yang bertanya soal gagalnya peluncurkan N2.