Panik Masuk Isolasi Corona, Pasien Kabur Ngumpet di Kebun
Abadikini.com, KENDARI – Pasien positif Covid-19 berinisial UD (36) yang kabur dari Rumah Sakit Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara, telah ditemukan.
Penemuan pasien COVID-19 yang melarikan diri dari ruang isolasi RS Baterams itu, diungkapkan Bupati Konawe Utara, Ruksamin, Selasa, melalui pesan WhatsApp berantai sekitar pukul 11.40 Wita dari lokasi tempat di mana pasien itu ditemukan.
Ruksamin mengatakan pasien ditemukan di dalam kebun rumahnya dan tidak melakukan perlawanan fisik kepada petugas. Ia langsung menyerahkan diri dan secara sadar naik mobil ambulans.
“Alasan pasien kabur dari RS Bahteramas karena dirinya merasa takut digabung dengan pasien positif Covid yang sudah lama dirawat di kamar isolasi itu,” ujar Bupati Ruksamin dikutip dari Antara.
Ruksamin mengatakan, bahwa pasien yang tinggal di Desa Tonggauna itu, diyakini negatif Covid-19 karena secara fisik dan gerak-geriknya tak ada menyerupai pasien positif corona.
“Psikis Udin harus dipulihkan. Dia kelihatannya trauma. Setelah pulih langkah-langkah penanganan medis dapat dilakukan,” kata Ruksamin.
Keberadaan Udin di sebuah pondok perkebunan sekitar 3 kilometer dari perkampungan Desa Kokapi, Kecamatan Sawah, Kabupaten Konawe Utara adalah untuk mengisolasi diri.
“Pengakuan dia (Udin) meninggalkan rumah sakit ke rumah kebun karena secara mental tidak sanggup berada di ruang perawatan pasien positif COVID-19 Rumah Sakit Bahteramas,” kata Ruksamin mengutip cerita Udin.
Keputusan pasien Udin meninggalkan rumah sakit menarik perhatian publik sejak pelariannya kemarin, Senin (27/4) dengan menumpang kendaraan roda dua atas bantuan kerabat.
“Dia (Udin) sangat waspada atas dugaan terpapar virus Corona. Dia tidak bertemu anak, istri dan keluarga di kampung tetapi langsung ke pondok tak berpenghuni di kebun,” ujar Ruksamin.
Udin nampak kooperatif saat Ruksamin didampingi Kapolres dan tim tenaga medis menjemputnya di lokasi perkebunan warga yang sudah menghutan.
Secara persuasif Ruksamin mengajak Udin keluar ke jalan melalui jembatan permanen ukuran kecil dengan bahasa daerah Tolaki.
Bertemu di ujung jembatan, pasien Udin yang mengenakan masker pertama-tama diberikan minuman vitamin dan alat pelindung diri berupa sarung tangan oleh sang bupati.
Sebelum menumpang kendaraan ambulans pun disemprotkan cairan disinfektan.
“Keluarga dan warga di kampung terharu ketika mereka tahu iringan kendaraan adalah penjemput Udin. Saya lambaikan tangan merekapun tidak kuasa menahan tangis,” tutur Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra itu.
Secara terpisah Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sultra dr. La Ode Rabiul Awal membenarkan pria berusia 35 tahun yang lari dari ruang perawatan rumah sakit terdata sebagai warga Kabupaten Konawe Utara.
“Kami mengklarifikasi bahwa pria 35 tahun yang lari diam-diam adalah warga Konawe Utara masuk RSUD Bahteramas 26 April 2020,” ujar Rabiul Awal yang akrab disapa dokter Wayong.
Pasien tersebut, lanjut Wayong dirawat lantaran mengalami cidera genitalia akibat kecekalaan kerja.
Meski masuk bukan dengan riwayat gejala terpapar virus, pihak rumah sakit melakukan prosedur rapid test pada pasien bersangkutan.
Hasil deteksi cepat virus corona, si pasien dinyatakan reaktif atau positif corona, sehingga mengharuskan pasien menjalani uji swab tenggorok untuk memastikan keberadaan virus meresahkan tersebut.
Agenda pengujian dengan cara Polymerase Chain Reaction yang dijadwal Senin (27/4) tidak terlaksana karena pasien bersangkutan kabur dari rumah sakit.
“Rapid test hasilnya positif makanya dijadwalkan pemeriksaan swab tenggorok,” ujarnya.