Kadin: Industri Farmasi dan Teknologi Mampu Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Abadikini.com, JAKARTA – Industri farmasi dan teknologi tetap bertahan di tengah pandemi covid-19 yang melanda dunia. Pasar kedua sektor industri tersebut justru meningkat pesat sejak virus tersebut merebak di akhir tahun lalu.
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia Shinta Kamdani mengatakan industri-industri lain seperti manufaktur, otomotif dan pariwisata diperkirakan akan sulit pulih. Pasalnya, sektor-sektor tersebut mengandalkan bahan baku dan pasar global untuk meningkatkan kinerjanya.
“Bisnis obat dan kesehatan yang paling maju walaupun kemarin juga yang farmasi punya masalah di bahan baku tapi paling tidak marketnya ada kemudian untuk perusahaan IT dan Teknologi bisa meningkatkan penjualan,” kata Shinta seperti dilansir Katadata.co.id, Jumat (8/5/2020)
Untuk memulihkan kembali seluruh sektor-sektor bisnis yang mengandalkan bahan baku atau market global diperlukan waktu yang cukup lama. Apalagi, belum ada yang dapat memastikan kapan wabah ini berakhir.
Sementara bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, kondisi ini dapat dijadikan peluang dengan mengubah produksi pada jenis-jenis barang yang dibutuhkan saat ini.
“Kalau di dalam negeri kita melihat potensi-potensi UMKM banyak kreativitas untuk memulai produksi barang-barang yang dibutuhkan,” kata dia.
Di sisi lain, Shinta menilai pemerintah dapat memanfaatkan peluang rencana relokasi industri sejumlah manufaktur milik Amerika Serikat dari Tiongkok.
“AS sudah mengatakan akan relokasi dari Tiongkok, itu yang paling besar dan kami juga sudah mau lihat sampai sejauh mana perusahaan AS mau relokasi dan kita bisa ambil manfaatnya,” ujar Shinta.
Shinta belum dapat memastikan berapa potensi investasi rencana relokasi industri tersebut. Namun jika pemerintah mampu memanfaatkannya, ini akan membantu proses pemulihan ekonomi domesti yang tengah terpukul corona.