Air Sungai Berwarna Merah Darah, Warga Israel Ketakutan Teringat Kisah Firaun dalam Taurat
Abadikini.com, TEL AVIV – Sepekan terakhir warga Israel dihebohkan dengan aliran air di Sungai Nahal Alexander yang berwarna merah dan dipenuhi darah.
“Sungai yang tercemar dari rumah jagal dan industri lainnya telah mencemari sungai ini dan mengubahnya menjadi berwarna merah. Ini bukan pertama kalinya!” tulis pernyataan The Society for the Protection of Nature, seperti dilansir The Sun, Ahad (17/5/2020).
Menurut media setempat, dalam aliran sungai tersebut terdapat darah, bulu dan bagian tubuh binatang lainnya yang mengalir dari rumah jagal Palestina di Kota Tulkarem, Tepi Barat utara.
Seorang fotografer yang mengabadikan gambar tersebut menggambarkan aliran air sungai Nahal Alexander tampak seperti ‘wabah darah di Mesir’ dan memicu kekhawatiran akan adanya bencana besar yang akan terjadi.
Wabah darah di Mesir, seperti dikisahkan dalam Perjanjian Lama sebagai pertanda awal saat Tuhan menghukum Firaun dan bangsa Mesir dengan wabah penyakit yang mematikan.
Polusi darah yang bertepatan dengan krisis coronavirus, membuat lembaga tersebut mendesak para pemimpin untuk menyadari betapa pentingnya alam bagi kesejahteraan mental dan bertindak untuk memastikan bahwa wabah ekologis tidak terjadi lagi.
Meskipun darah dan kotoran hewan biasanya akan bersih dengan sendirinya, namun bau yang ditimbulkan meresahkan warga. Polusi darah ini juga terjadi menyusul permintaan besar bulan lalu untuk pasokan ayam ke Israel dalam rangka Paskah, serta bagi warga Muslim yang memasuki bulan Ramadhan.
Sungai Nahal Alexander mengalir di sepanjang Israel, dari bukit-bukit Nablus di Tepi Barat ke laut. Para turis Israel mengatakan sejak 10 tahun lalu sungai itu sangat tercemar.