Berdamai dengan Covid-19 Perlu Kebijakan dan Kesadaran dalam Hal Fashion, Food dan Finance
Abadikini.com, JAKARTA – Sudah dua setengah bulan lebih terhitung sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama virus corona (Covid-19) di Indonesia di teras Istana Merdeka pada Senin (2/3/2020) silam.
Pemerintah dan masyarakat Indonesia pada awalnya seolah tak menduga penyebaran Covid-19 akan demikian cepat hingga berdampak nyata terhadap sektor perekonomian.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB), Solihin Pure mengatakan, penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah dalam rangka menekan laju penyebaran Covid-19 terbukti nyata berdampak pada perlambatan aktivitas ekonomi, Senin (18/5/2020).
Kata dia, PSBB hakikatnya lebih dominan menekan dan mengurangi aktivitas masyarakat. Padahal, masyarakatlah yang berperan aktif dalam roda kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Mustahil pembangunan dan pertumbuhan di segala bidang yang tujuan akhirnya kesejahteraan dapat tercapai kalau ada pembatasan aktivitas masyarakat,” ujar dia.
Pure melanjutkan, dirinya mengaku sependapat dengan pernyataan Presiden Jokowi yang meminta masyarakat agar berdamai dengan Covid-19. Sebab, kata dia, manusia harus mampu adaptif terhadap ancaman dan bahaya yang berasal dari lingkungan sekitarnya.
“Tanpa menyepelekan Covid-19 yang sudah membunuh 1.000 orang di Indonesia. Kita harus gunakan naluri dan akal sehat agar terhindar dari ancaman Covid-19 sehingga dapat terus beraktivitas memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari,” jelasnya.
“Melawan bukannya menghindar dan mengurung diri dalam kamar tapi bukan menyepelekan Covid-19. Membangun kesadaran kolektif dalam memproteksi diri dan memperkuat daya tahan tubuh secara Jasmani dan Rohani,” imbuhnya.
Pure menambahkan, di sisi lain kebutuhan memproteksi diri dan meningkatkan daya tahan tubuh dari Covid-19 memberikan peluang usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dia menguraikan, misalnya, di sektor konveksi ada alat pelindung diri (APD) berupa masker dan sebagainya, lalu di sektor kuliner timbul kesadaran mengkonsumi makanan yang sehat dan higienis, lalu ada jamu tradisional yang meningkat daya tahan tubuh. Tentu pemerintah harus memberikan perhatian, kemudahan dan penguatan dari sisi finansial dan pemasarannya.
“Berdamai dengan Covid-19 harus diiringi dengan kebijakan dan kesadaran dari pemerintah beserta masyarakat dalam hal fashion, food dan finance,” jelasnya.
Terakhir dia berharap agar pemerintah bersama masyarakat kompak, saling menopang dan bahu membahu melawan pandemi Covid-19 sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-masing.