Berikan Bansos Warga Miskin, PERMATA: Politik Dinasti Purwakarta Sudah Rusak
Abadikini.com, PURWAKARTA – Wabah Covid-19 yang kini menjangkit tanah air harus ditanggulangi semua pihak, baik pemerintah maupun peran serta masyarakat Indonesia. Hal itulah yang melandasi Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta ( PERMATA) memberikan bansos bagi warga Purwakarta.
Mirisnya, di bawah kekuasaan rezim Bupati Anne Ratna Mustika yang juga istri dari Anggota DPR RI dan mantan Bupati Purwakarta telah semakin menindas dan memerosotkan penghidupan seluruh masyarakat Purwakarta.
“Bupati Anne terus menipu masyarakat dengan program strategisnya dan aturan-aturan sebagai pelaksanaan Paket Kebijakan Ekonomi neoliberal dan tidak tepat sasaran yang membiarkan perampokan kapitalis monopoli menguatkan monopoli tanah dalam sistem pertanian terbelakang, industri terbelakang serta mengandalkan upah murah bagi buruh. Ini pula yang menjadikan industi dan sektor kesehatan di Purwakarta tidak berkembang dan tetap terbelakang. Sementara, masyarakat dibuat kebingungan atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah,” tegas Mochamad Ilga
“Akibat dari Politik Dinasti Purwakarta yang sudah Rusak, imbas besarnya adalah besar juga menimpa ditengah pandemi Covid-19 ini, Pemda Purwakarta menghentikan PSBB pada tanggal 20 Mei 2020 yang dinilai tidak tepat dengan kondisi objektif di Purwakarta sendiri dimana praktek-praktek menerapkan PSBB sendiri tidak serius untuk memutus mata rantai virus, dan mengenai kebijakan paket sembako yang telah dianggarkan oleh pemerintah daerah sendiri hingga saat ini belum menunjukan hal yang nyata karena masih banyak yang tidak tepat sasaran dan tidak transparan.
Misalnya,Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas Sosial melalui dana APBD yang kisarannya sekitar Rp 11 miliar tidak cukup untuk membantu warga, sementara APBD Purwakarta tahun 2019 mencapai Rp 2,4 triliun. Ini tidak adil dan Politik Dinasti Purwakarta semakin rusak,” ucap Ketua PB PERMATA, Mochamad Ilga Sopian Maksum
Hal tersebut mendorong Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta ( PERMATA) kembali melakukan Penyaluran Donasi Gelombang 2. Setelah Penyaluran Pertama diberikan kepada warga Desa terdampak, kini sasaran Penyaluran Gelombang 2 di daerah kota yang diperuntukkan kepada para Pedagang kecil di sekitar Sekolah terkena dampak karena tidak lagi berjualan semenjak sekolah ditutup. Serta pada Gelombang 2 ini diberikan kepada pekerja serabutan sekitar seperti tukang gali kubur di gang kamboja dan lainnya. Rabu (20/05/2020).
Kegiatan ini merupakan bentuk aksi kritik kepada Pemerintah Daerah yang tidak transparan dalam melakukan Penyaluran bantuan baik berupa Uang maupun Sembako.Serta PERMATA menilai tidak efektifnya Dapur Umum Pemerintah yang malah hanya sebatas penghabisan anggaran.
Ketua PB PERMATA, Mochamad Ilga Sopian Maksum mengatakan seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta harus Transparan dalam Anggaran Penanggulangan COVID-19 dan juga mengagaet Seluruh Elemen termasuk Mahasiswa dalam menyalurkan Bantuan agar tepat Sasaran.
“PERMATA menekankan kepada Pemerintah Daerah agar lebih tegas dalam menerapkan PSBB jangan hanya terkesan penyerapan anggaran dan penghabisan anggaran tanpa dampak yang jelas,” ungkapnya.
Dengan kondisi terpuruknya rakyat tertindas di tengah wabah pandemi Covid-19 serta krisis Kapitalisme Monopoli yang semakin parah, sudah sepatutnya PERMATA tidak tinggal diam dan Wabah Pandemi Covid-19 tidak bisa menjadi halangan untuk pemuda-mahasiswa untuk bisa melakukan pelayanan yang ditujukan untuk rakyat tertindas.