Jutaan Data Pemilih Diretes, Begini Tanggapan KPU
Abadikini.com, JAKARTA – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis mengatakan KPU langsung mengecek data internal sejak adanya klaim peretasan tersebut.
Menurutnya, KPU langsung melakukan pengecekan lebih lanjut terkait dengan keamanan server data penyelenggara pemilu itu sehubungan dugaan jutaan data warga yang diretas.
“KPU RI sudah bekerja sejak tadi malam menelusuri berita lebih lanjut, melakukan cek kondisi internal (server data) dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, informasi lebih lanjut akan disampaikan kemudian,” kata Viryan Azis di Jakarta, Jumat (22/5/2020).
Melansir Antara, Viryan menejelaskan, terkait unggahan salah satu akun media sosial mengenai kebocoran data pemilih itu, data tersebut terang dia, merupakan soft file dari daftar pemilih tetap Pemilu 2014.
“Soft file data KPU tersebut (format pdf) dikeluarkan sesuai regulasi dan untuk memenuhi kebutuhan publik bersifat terbuka. Picture ini berdasarkan meta datanya tanggal 15 November 2013,” jelasnya.
Dia menegaskan, jumlah datar pemilih tetap pada Pemilu Presiden 2014 tidak sampai 200 juta.
“Data itu tidak sampai 200 juta jiwa, tetapi 190 juta jiwa,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada hari Kamis (21/5/2020) peretas mengklaim telah membobol 2,3 juta data warga Indonesia dari KPU. Informasi itu datang dari akun @underthebreach yang sebelumnya mengabarkan kebocoran data e-commerce Tokopedia di awal bulan ini.
“Aktor (peretas) membocorkan informasi 2.300.000 warga Indonesia. Data itu termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lainnya,” cuit @underthebreach.
Akun itu juga menyebutkan bahwa data tersebut tampaknya merupakan data tahun 2013. Tidak hanya itu, peretas juga mengklaim akan membocorkan 200 juta data lainnya.