Puluhan Karyawan Perusahaan Tambang Nusa Halmahera Mineral Positif Covid-19
Abadikini.com, TERNATE – Sebanyak 24 Karyawan tambang PT Nusa Halmahera Mineral atau (NHM) terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19). Hal itu diketahui setelah gugus tugas Covid-19 Provisi Maluku Utara menerima hasil pemeriksaan dengan metode PCR dari laboratorium Rumah Sakit Siloam Manado belum lama ini
“Kami menerima hasil pemeriksaan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di laboratorium RS Siloam Manado sebanyak 24 spesimen dan mereka dinyatakan positif ” Juru Bicara Covid-19 Provinsi Maluku Utara, Alwia Assagaf kepada awak media di Ternate, Rabu (10/6/2020).
Alwi menjelaskan, ke 24 spesimen positif yang di periksa di RS Siloam Manado itu merupakan karyawan perusahaan tambang PT NHM. Kini telah di karantina.
”24 orang itu dari NHM dan sekarang sudah berada di lokasi karantina Halmahera Utara,” ucap Alwia.
Sementara, Manajer Komunikasi PT NHM Ramdani Sirait mengungkapkan, manajemen PT NHM bekerjasama dengan pihak Rumah Sakit Siloam Manado, Sulawesi Utara untuk melakukan swab test terhadap 103 karyawan NHM mereka. Hasilnya kata Sirait 38 orang positif.
“Ada 38 karyawan yang dinyatakan positif Covid-19. Yang lainnya negatif. Sedangkan masih ada dua orang lagi yang pemeriksaan spesimennya belum selesai,” Ujar Sirait melalui keterangannya, Rabu (10/6/2020).
Lanjut Sirait menuturkan, awalnya satu karyawan NHM demam di site. Kemudian si pasien tersebut dirawat di Klinik Gosowong milik perusahaan.
Karyawan tersebut terang dia, setelah di lakukan rapid test tapi hasilnya nonreaktif. Kemudian di evakuasi ke RS Siloam untuk dirawat di sana sebagai tidakan antisipasi.
Lalu karyawan tersebut kembali di rapid test oleh tim dokter di RS Siloam dan hasilnya tetap nonreaktif. Namun karena mengalami demam selama dua hari, sihingga pihak perusahaan meminta untuk di swab test terhadap karyawan tersebut.
“Dan beberapa hari kemudian hasilnya keluar, ternyata positif Covid-19,” Jelasnya.
Saat itu juga pihak perusahaan NHM langsung mengambil langkah cepat untuk melakukan tracing terhadap karyawan yang pernah melakukan kontak dengan karyawan tersebut.
“Dan Hasilnya, didapatlah 103 karyawan yang pernah berkontak dengan pasien positif sebelumnya,” pungkasnya.