Mengenal Pendiri Partai Bulan Bintang, KH Cholil Badawi Pendiri PBB Asal Magelang
NAMA Drs. KH. Cholil Badawi tentu banyak kader Partai Bulan Bintang (PBB) yang tidak mengenalnya. Namun bagi yang terlibat di PBB dari awal berdiri akan mengenalnya. Sebab ia termasuk pendiri PBB bersama Dr. Anwar Harjono SH, KH. Rusyad Nurdin, Mohammad Soleiman, H. Afandi dan lain-lain. Ia dan semua itu tokoh Masyumi yang terlibat dalam pendirian PBB.
Cholil Badawi adalah tokoh Masyumi Jawa Tengah (Jateng). Ia pernah menjadi sekretaris Pimpinan Pimpinan Wilayah Masyumi Jateng dan Ketua Pimpinan Masyumi Daerah Magelang. Ia dalam Pemilu 1955 terpilih dan masuk sebagai Anggota DPRD Jawa Tengah (Jateng) dari Masyumi. Setelah Masyumi bubar ia bergabung dalam Syarikat Tani Islam (STI) yang dipimpin Prawoto Mangkusasmito, dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi). Saat Parmusi berfusi dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP), ia pun aktif di PPP.
Baca Juga: Mengenal Pendiri Partai Bulan Bintang, DR. Anwar Harjono Perintis Dan Sesepuh PBB
Di PPP pernah menjadi Wakil Ketua DPP, zaman Ismail Matereum menjadi Ketua Umumnya. Ia pernah terpilih menjadi anggota DPR RI 1971-1977, 1977-1982 dan 1982-1987 dari daerah pemilihan Jawa Tengah. Ia bersama M. Soleiman, Aisyah Amini SH, Drs. Husni Thamrin, Hartono Marjono SH dan Faisal Basir SH, dikenal sebagai tim 7 yang kompak dalam menolak asas tunggal Pancasila di Parlemen kala itu. Semuanya berasal dari Parmusi. Mereka kerap dipanggil dan bertemu M. Natsir diantaranya pada saat membahas Rancangan Undang Undang (RUU) Pendidikan Nasional, Jilbab dan Pendidikan Moral Pancasila (PMP).
Usai Hartono Marjono berakhir tugasnya sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI, atau seperti Watimpres. Ia digantikan oleh Cholil Badawi. Inilah jabatan terakhir yang diembannya pada saat masih di PPP. Ia kembali ke Magelang dan tinggal bersama keluarganya. Sesekali ia datang ke Jakarta terutama bila ada undangan Keluarga Besar Bintang Bulan. Di Dewan Dawah yang didirikan M. Natsir, ia pun terlibat di dalamnya. Ia pernah menjadi Ketua Umum Dewan Dawah Pusat dan Ketua Pembinanya, 2004-2009.
Baca Juga: Mengenal Pendiri Partai Bulan Bintang, KH M Rusyad Nurdin Sesepuh PBB Hingga Wafat
Ketika Anwar Harjono membentuk Badan Koordinasi Ummat Islam (BKUI) Cholil Badawi termasuk di dalamnya. Pada saat BKUI merintis partai Islam penerus Masyumi ia juga aktif bersama M. Soleiman. Jika Soleiman ditugaskan sebagai Ketua Komisi Politik atau Tim Partai, maka ia diamanatkan menjadi Ketua Tim Sidang Umum (SU) MPR RI. Rumah dinasnya sebagai Wakil Ketua DPA RI digunakan tempat rapat rapat pembentukan Partai Bulan Bintang (PBB).
BKUI berhasil mendirikan dan mendeklarasikan PBB. Cholil Badawi termasuk pendiri dan penanda tangan deklarasinya. Namun karena tempat tinggalnya di Magelang dan dirinya masih lekat dengan PPP walau tidak masuk sebagai pengurus, ia tidak duduk dalam kepengurusan PBB. Apalagi di Dewan Dawah keberadaannya sangat dibutuhkan. Setelah wafatnya Afandi Ridwan, Ketua Umum Dewan Dawah Pusat, ia yang didapuk sebagai penggantinya. Namun ia bersedia hanya sampai Musyawarah Besar (Mubes) Dewan Dawah tahun 2004.
Walau demikian Cholil Badawi tetap memperhatikan dan mengikuti perkembangan PBB dari jauh. Sesekali ia menyampaikan saran dan pemikiran tentang kemajuan PBB. Apalagi ia masih kerap bertemu Soleiman sahabatnya yang menjadi Ketua Majlis Syura DPP PBB. Saran dan pemikirannya disampaikan melalui teman seperjuangan sejak di Masyumi tersebut.
Baca Juga: Mengenal Pendiri Partai Bulan Bintang, Mohammad Soleiman Ketua Majelis Syuro Pertama
Di samping itu, rumah Cholil Badawi di Magelang selalu terbuka bagi pengurus dan kader PBB yang hendak konsultasi dan berdiskusi tentang politik kepadanya. Namun ia pun menjadi tempat bertanya dari tokoh tokoh partai dan organisasi lain di luar PBB. Dari perbincangan dengannya dan info lain tak ada ucapannya yang menyatakan bahwa ia sudah lepas dari PBB, walau ia tidak duduk di dalamnya.
Setelah satu persatu tokoh Masyumi wafat, termasuk sahabatnya, Soleiman, Ketua Majlis Syuro DPP PBB, tinggallah Cholil Badawi, tokoh Masyumi yang masih hidup. Namun ia lebih memilih aktif di Dewan Dawah Pusat dan Muhammadiyah Magelang. Ia pernah menjadi Ketua Badan Pembina Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMA). Ia sendiri merasa sudah sepuh. Sebab itu ia tidak bisa terlibat di PBB walau sebagai pendiri, hingga akhir hayatnya, 3 September 2018. (MK.26.7.2020).
Oleh: Muhsin MK