Bahaya dan Resiko Terlalu Sering Makan Junk Food
Abadikini.com, JAKARTA – Faktor makanan yang anda konsumsi sangat mempengaruhi terhadap badan anda, terlebih disaat jaman sekarang dengan kemajuan teknologi mau pesan makanan apa aja tinggal menggunakan aplikasi cukup dengan menggerakkan jari anda melalui ponsel makanan pun sudah datang dan tinggal santap.
Dalam menyantap makanan anda perlu memperhatikan kandungan yang ada didalamnya, terlebih apakah makanan tersebut layak untuk dikonsumsi atau tidak. Sekarang ini ada istilah yang keren untuk mengkategorikan jenis makanan yang instan dalam artian penyajiannya cepat, nikmat walaupun tidak sehat.
Semakin menjamurnya restoran dan kedai yang menyajikan makanan cepat saji namun nggak memiliki kandungan gizi yang seimbang menjadi pertanda bahwa makanan siap saji menjadi kegemaran masyarakat. Jika anda terus membiarkan menyantap makanan tersebut resiko obesitas akan sangat besar.
Apa Itu Junk Food
Mengutip dari Wikipedia, Junk Food sering disebut sebagai makanan rendah gizi atau juga untuk makanan yang nggak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Makanan nirnutrisi mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji seperti hamburger, kentang goreng dari McDonald’s, KFC dan Pizza Hut sering dianggap sebagai makanan nirnutrisi.
Makanan Jenis Junk Food Tak Layak Untuk Dikonsumsi Berlebihan
Jika anda terbiasa mengkonsumsi makanan jenis Junk Food resiko penyakit sangat besar yang akan ditimbulkan. Jenis makanan Junk Food memang sangat mahal harganya, ditambah kandungan lemaknya sangat banyak, jika hal tersebut terus dibiarkan resiko obesitas akan sangat besar.
Berikut bahaya yang ditimbulkan akibat sering mengonsumsi Junk Food menurut Kemenkes RI
1. Kolesterol tinggi
Kandungan gizi dalam junk food bisa dikatakan tidak ada sama sekali. Kebanyakan junk food mengandung kalori yang cukup tinggi. Kandungan ini tentu menyebabkan kolesterol meningkat dan akan berdampak pada kesehatan tubuh.
2. Diabetes
Karbohidrat olahan, atau gula tambahan dalam junk food menyebabkan lonjakan dan kemudian menurunkan kadar gula darah Anda. Hal ini menyebabkan resistensi insulin dan hiperglikemia. Sehingga gula tidak disimpan, dan tetap berada dalam aliran darah. Seiring waktu, penyakit tersebut dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, yaitu suatu kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya.
Melansir Food NDTV, dengan kadar insulin yang lebih tinggi, otak berhenti merespons hormon ini dan menjadi resisten terhadapnya. Ini dapat membatasi kemampuan manusia untuk berpikir, mengingat atau membuat kenangan, sehingga meningkatkan risiko demensia.
3. Penyakit Jantung
Junk Food memiliki kandungan lemak jahat yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan kolesterol dalam tubuh meningkat. Menurut American Heart Association, lemak jenuh dan kolesterol meningkatkan kadar kolesterol yang menyebabkan risiko penyakit jantung dan stroke. Kelebihan natrium yang ditemukan di sebagian besar makanan olahan dapat meningkatkan tekanan darah serta meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung.
4. Gangguan Ginjal
Selain lemak jahat, junk food juga memiliki kandungan natrium yang cukup tinggi. Kandungan natrium tersebut bisa mempengaruhi kinerja ginjal. Dengan begitu, ginjal tidak bisa berfungsi untuk menyaring racun dalam darah dengan baik. Dalam penelitian terhadap hewan, menunjukkan bahwa makan makanan cepat saji dapat membahayakan ginjal dengan cara yang mirip dengan diabetes tipe-2. Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Experimental Physiology tersebut, tikus diberi makan junk food dari cokelat, marshmallow, biskuit, dan keju selama delapan minggu. Tikus lain diberi makan chow yang mengandung 60 persen lemak selama lima minggu. Dengan menganalisis kadar gula darah tikus dan fungsi pengangkut gula darah dalam ginjal tikus, para peneliti dapat melihat apa yang terjadi pada ginjal tikus yang makan makanan cepat saji dan makanan berlemak, dibandingkan dengan ginjal tikus dengan diabetes.
5. Kerusakan hati
Bahaya yang cukup mematikan dari junk food adalah kerusakan hati. Mengonsumsi junk food tanpa berolahraga sama halnya dengan orang mengonsumsi alkohol. Hal ini pula yang menyebabkan jaringan parut dalam hati. Sehingga, hati tidak bekerja secara baik dan optimal. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok mahasiswa di Linköping University di Swedia, meneliti efek yang ditimbulkan pada hati setelah mengonsumsi junk food tinggi lemak hewan jenuh tanpa diimbangi dengan olahraga. Para peneliti menemukan bahwa setelah sebulan, terdapat peningkatan kadar enzim hati yang digunakan sebagai indikator kerusakan hati.
6. Kenaikan Berat Badan (Obesitas)
Sebuah studi tentang makanan cepat saji dan kesehatan jantung yang diterbitkan US National Library of Medicine, menemukan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari sekali seminggu dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi. Sementara makan makanan cepat saji lebih dari dua kali seminggu dikaitkan dengan risiko lebih tinggi sindrom metabolik, diabetes tipe 2 dan kematian akibat penyakit jantung koroner.
Itulah resiko yang timbul akibat terlalu sering mengkonsumsi makanan jenis Junk Food, disamping harganya mahal, potensi penyakit juga sangat besar yang ditimbulkan. Maka dari itu mulailah dengan olahraga ya guys.