Kasus Covid-19 Terus Meningkat, PBB Desak Bupati Aceh Utara Gandeng Ulama
Abadikini.com, LHOKSUKON – Sepanjang bulan September 2020 penyebaran virus corona (Covid-19) di Aceh dan khususnya Kabupaten Aceh Utara cenderung meningkat. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara diminta menggandeng ulama untuk mengintensifkan sosialisasi bahaya Covid-19 serta penegakan disiplin protokol kesehatan.
Salah satu desakan disuarakan oleh partai politik berbasis Islam, Partai Bulan Bintang (PBB).
“Jumlah warga Aceh Utara terpapar Covid-19 terus meningkat. Kami meminta Bupati Aceh Utara untuk menggencarkan lagi sosialisasi kepada masyarakat. Cara paling efektif saya rasa dengan menggandeng ulama” kata Ketua DPC Partai Bulan Bintang Aceh Utara, Tgk Abdul Manan, Sabtu (26/9/20).
Dikutip dari berbagai sumber pada pertangga 20 September angka terkonfirmasi positif Covid-19 dan dirawat mencapai 58 orang dengan 34 diantaranya dinyatakan sembuh. Jumlah kasus positif dan menjalani isolasi mandiri sejumlah 17 orang. Dalam sepekan terakhir terus menunjukan angka peningkatan. Angka ini kata Kadinkes Aceh Utara Amir Syarifuddin cenderung meningkat dari bulan-bulan sebelumnya.
Bahkan, hari ini, Sabtu (26/9/2020) RSUD Cut Meutia kembali menyerahkan satu jenazah pasien positif Covid-19 asal Aceh Utara kepada tim gugus tugas untuk dikebumikan di daerah asal di Kecamatan Syamtalira Aron.
Menurut amatan Tgk Abdul Manan, kedisiplinan masyarakat Aceh Utara terhadap protokol kesehatan masih sangat rendah. Di beberapa lokasi masih terpantau oleh pihaknya warga yang tidak menggunakan masker, tidak menerapkan jaga jarak dan berkerumun. Masyarakat seolah tidak peduli bahwa disekitarnya virus Corona sedang mewabah.
“Tim gugus tugas tidak bekerja maksimal. Di lokasi wisata, kedai kopi hingga pasar rakyat contohnya, banyak warga tidak menerapkan protokol kesehatan. Juga tidak ada kontrol ketat oleh tim gugus tugas. Kondisi ini sangat membahayakan. Kita khawatir nanti muncul ledakan atau cluster baru Covid-19 di Aceh Utara” kata Tgk Abdul Manan.
Belum lagi, kata Tgk Manan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Covid-19 yang sangat rendah. Di beberapa kesempatan, sebutnya, masyarakat cenderung tidak percaya akan keberadaan Covid-19. Masyarakat menganggap Covid-19 ini hanya isu dan kepentingan pihak tertentu.
Untuk itu, sebagai daerah yang religius, sebut Tgk Manan, posisi ulama di Aceh sangat strategis untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat. Peran ulama diyakini dapat membentuk persepsi positif terhadap wabah Covid-19 di kalangan masyarakat.
“Kita tahu, posisi ulama sangat dihormati oleh rakyat Aceh secara umum. Saat ini banyak bermuculan isu yang menyebut penanganan Covid-19 dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Jika sosialisasi dan penegakan disiplin prokes dilakukan beserta dengan ulama dan tokoh masyarakat, saya yakin, isu miring tersebut dapat diluruskan” kata ketua partai berbasis Islam tersebut.
PBB Aceh Utara mendesak Bupati Muhammad Thaib dan jajaran tim gugus tugas untuk menemukan formula baru dalam upaya mensosialisasikan dan penegakan prokes Covid-19. Mencegah penyebaran dan memutus mata rantai dinilai lebih baik daripada mengobati.
“Kami atas nama keluarga besar Partai Bulan Bintang Aceh Utara mengajak masyarakat untuk selalu patuh dan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, saat beraktivitas di luar rumah. Mari kita berdoa, agar wabah Covid-19 ini segera berakhir” demikian Tgk Abdul Manan.
Tanggapan Ulama
Dihubungi terpisah Pimpinan Dayah Takwinul Mumtazi Baktiya Barat, Tgk Dr Mannan, M. Ed menyambut baik desakan atau permintaan agar Bupati Aceh Utara melalui tim gugus tugas agar menggandeng ulama dalam penanganan Covid-19.
Alumnus program magister (S2) dan doktoral (S3) di Republik Sudan ini juga menjawab beberapa pertanyaan:
“Menggandeng ulama dalam sosialisasi dan penegakan protokol kesehatan dipandang sangat penting, mengingat ulama merupakan salah satu elemen masyarakat yang sangat penting. Suara mereka didengar dan pendapat mereka diminta umat” kata Syech Mannan melalui pesan WhatsApp.
Ketika dikonfirmasi apakah Pemkab Aceh Utara pernah menggelar pertemuan dengan ulama, Syech Mannan mengaku kurang mengetahui.
“Tetapi dari pihak kepolisian pernah mengunjungi kami dan meminta kerjasama untuk sosialisasi penanganan Covid 19. Mungkin pihak kepolisian ini juga merupakan tim gugus tugas Penanganan Covid 19” sebut Direktur Ma’had Aly Malikussaleh, Panton Labu Aceh Utara.
Dimintai tanggapan terkait kurang percayanya masyarakat terhadap Covid 19, begini pernyataan syech Mannan.
“Wabah Covid-19 ini sejauh pengetahuan saya memang ada dan ini bisa kita ketahui dengan mengikuti berita, analisa dan penelitian dari pihak-pihak yang berkompeten dan objektif,” ujarnya.
Menurutnya, banyaknya masyarakat yang kurang percaya dengan wabah ini disebabkan beberapa hal, antara lain tentang penanganan wabah ini di tingkat nasional yang terkesan kurang serius dan kontradiktif, misalnya masih masuknya TKA dari negara-negara negara yang pernah terjangkit Covid-19.
“Belum maksimalnya larangan berkumpul di tempat-tempat keramaian, seperti tempat rekreasi, warung kopi, juga kegiatan yang dilakukan pemerintah di tingkat nasional dan daerah yang terkesan belum sesuai dengan protokoler Penanangan Covid-19,” imbuhnya.
“Hal ini diperparah lagi dengan beredarnya teori-teori konspirasi Covid-19 di tingkat dunia yang mudah diakses Masyarakat kita via media sosial, youtube dan sebagainya,” sambungnya.
Kemudian terang dia, juga dengan adanya berbagai pertanyaan Masyarakat tentang wabah ini yang masih belum terjawab secara memuaskan oleh pihak yang berkaitan, sehingga masyarakat menganggap Covid-19 ini merupakan hal yang dibesar-besarkan.
“Hal-hal seperti ini yang membuat masyarakat kurang percaya tentang bahayanya wabah Covid-19 ini,” bebernya.
Untuk itu tegas dia, untuk meningkatkan keyakinan dan kesadaran masyarakat terhadap bahayanya wabah ini maka perlu ditingkatkan sosialisasi, perbaikan kebijakan pemerintah dalam hal pencegahannya kemudian perlu adanya edukasi yang argumentatif dan logis terhadap fenomena wabah Covid-19 ini.
“Semoga Allah segera mengembalikan keamanan dan kenyamanan masyakarat kita. Aamiin,” pungkasnya.