Benarkah TikTok Jadi Aplikasi Mata-Mata Pemerintah China?
Abadikini.com – Presiden Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan perintah untuk melarang aplikasi TikTok diunduh dari toko aplikasi di AS. Akan tetapi, hakim menangguhkan perintah tersebut hingga 12 November.
TikTok beberapa waktu ini menjadi sorotan karena kekhawatiran sebagai alat mata-mata China. Ada kekhawatiran TikTok, di bawah kepemilikan ByteDance terkait ancaman keamanan nasional karena data pengguna Amerika dapat dikirim kembali ke China.
Benarkah TikTok jadi aplikasi mata-mata? Menurut para ahli, bukti menunjukkan bahwa jawabannya tidak, dikutip Businessinsider.
Zoé Vilain, kepala bagian privasi dan strategi di aplikasi privasi Jumbo mengatakan kepada Business Insider bahwa melihat kebijakan privasi TikTok, itu tidak lebih mengganggu daripada kebijakan Facebook.
“Dari apa yang saya lihat dari kebijakan privasi, dan dibandingkan dengan kebijakan privasi Facebook dan Instagram, saya tidak melihat banyak perbedaan,” katanya.
“Pada dasarnya mereka mengatakan bahwa mereka menggunakan data penggunaan Anda, data perilaku, preferensi, teman, kontak, untuk memberi Anda layanan mereka, untuk menyesuaikan layanan, dan tentu saja untuk melakukan periklanan bertarget. Inilah tepatnya yang Facebook sedang bekerja dan Instagram juga melakukannya,” kata Vilain.
Vilain menunjukkan bahwa perbedaan utama antara TikTok dan Facebook atau Instagram adalah pada jenis data yang secara rutin disambungkan pengguna ke aplikasi, karena TikTok mengandalkan video.
“Saya pikir perbedaan utamanya adalah orang merekam diri mereka sendiri dan ini direkam,” katanya.
Ada juga fakta TikTok populer di kalangan orang muda. “Juga digunakan oleh remaja, yang mungkin kurang sadar dan kurang peduli tentang apa yang mereka bagikan,” kata Vilain.
Sekadar informasi, FTC mendenda TikTok USD5,7 juta pada Februari 2019 karena tidak cukup melindungi privasi pengguna di bawah umur. Pada 7 Juli agensi mengumumkan sedang menyelidiki tuduhan bahwa perusahaan terus melanggar privasi anak-anak di aplikasi.