PBB Bali Rajut kembali Dua Kekuatan Besar Masa Silam PNI dan Masyumi
Abadikini.com, DENPASAR – Menjelang perhelatan Pilkada Bali 2020 di enam wilayah di pulau dewata, DPW Partai Bulan Bintang Bali yang dikomandoi oleh Shalahuddin Jamil atau akrab di panggil Bro Shalah ini terus melakukan mobilisasi dengan memberikan dukungan resmi kepada pasangan calon kepala daerah.
Bro Shalah menyampaikan bahwa langkah politik PBB Bali dengan mendukung kandidat Pilkada yang diusung PDIP ini merupakan salah satu strategi untuk membangun sinergitas politik antara anak bangsa untuk kemajuan Bali.
Baca juga: Anak Buah Prof Yusril Siap All Out Menangkan Paslon Jaya-Wibawa Di Pilkada Kota Denpasar
Baca Juga: PBB Dukung Paslon Jaya-Wira, Bro Shalah: Kami Yakin Tabanan Semakin Maju
Menurutnya, langkah politik PBB Bali yang diambil tersebut dengan tujuan untuk menggabungkan dua kekuatan besar dimasa silam, yaitu antara Partai PNI dan Partai Masyumi.
“PBB Bali berkoalisi dan memberikan dukungan kepada calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP, tentunya bukan tanpa pertimbangan yang matang. Langkah politik ini kami ambil sebagai salah satu tujuan menggabungkan dua kekuatan besar dimasa silam, yaitu PNI dan Masyumi. Kami berharap dimasa depan, dua kekuatan inilah yang menjadi perekat kebangsaan” ujar Bro Shalah lewat keterangnya yang dikutip, Kamis (1/10/2020).
Baca Juga: Pilkada Badung 2020, PBB Sahkan Dukungan Untuk Paslon GIRIASA, Lanjutkan!
Baca Juga: Pilkada Jembaran 2020, PBB Merapat Ke Kandang Banteng Dukung Paslon BangSa
Dia menjelaskan, saat ini stabilitas nasional memiliki masalah fundamental terkait berbangsa dan bernegara, dimana gesekan antar golongan semakin meruncing dan seolah dikendalikan oleh pihak yang memang tidak ingin bangsa ini rukun.
“Saat ini Bangsa Indonesia memiliki tantangan yang tidak mudah, yaitu merekatkan kembali nilai-nilai berbangsa bernegara dan juga nilai keagamaan. Semua unsur dalam ketiga nilai itu harus menjadi payung bagi stabilitas nasional” jelas Ketua Termuda DPW Partai Bulan Bintang itu.
Bro Shalah meyakini, bahwa hanya seorang pemimpin besar yang memiliki cita-cita merajut dan menyatukan kekuatan bangsa indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
