Khabib Nurmagomedov Sang Fighter Pendakwah Yang Zuhud
Abadikini.com, JAKARTA – Khabib Nurmagomedov telah mengambil keputusan untuk pensiun dari arena UFC dan MMA. Keputusan yang sulit untuk diganggu gugat lantaran datang dari dimensi spiritual yang jauh di atas aspek olahraga.
Khabib Nurmagomedov menyatakan bahwa kemenangan atas Justin Gaethje di UFC 254 merupakan laga terakhirnya di dunia mixed martial arts (MMA). Khabib mengaku tak bisa berada di dunia MMA tanpa kehadiran sang ayah. Untuk itu Khabib memutuskan pensiun. Selesai.
Menugutip dari CNN Indonesia, Senin (26/10/2020), keputusan Khabib untuk pensiun mengejutkan banyak orang. Jauh lebih mengejutkan dari cara dan keberhasilan Khabib menjinakkan Gaethje di ronde kedua lewat triangle choke.
Meski Khabib sudah sering memberi isyarat pensiun dalam waktu dekat, namun pemikiran orang-orang tidak dalam tempo secepat ini. Setidaknya, banyak yang masih berharap Khabib bertarung di 2021, entah menghadapi Georges St-Pierre, rematch lawan Conor McGregor, atau malah Tony Ferguson.
Khabib mengaku tidak bisa berada di dunia MMA dan UFC tanpa kehadiran sang ayah tercinta. Kalimat itu tentu tidak bisa diterjemahkan mentah-mentah bahwa Khabib takut tak lagi mampu mempertahankan status tak terkalahkan.
Khabib memang lahir dari tangan dingin seorang ayah tangguh Abdulmanap Nurmagomedov. Ia ditempa sejak kecil dan tak mendapat perlakuan istimewa sebagai anak. Khabib seperti halnya murid-murid Abdulmanap lain, digembleng dengan keras agar bisa jadi atlet level elite.
Meski lahir dari tangan dingin Abdulmanap, Khabib saat ini adalah ‘produk’ yang sudah jadi. Ia bukan lagi petarung dalam tahap perkembangan. Khabib sudah menyerap semua ilmu yang diajarkan oleh Abdulmanap.
Keinginan Khabib untuk pensiun bukan perkara aspek teknis di octagon, melainkan lebih tentang perasaan dan gairah yang ia rasakan. Pensiun Khabib berhubungan tentang dirinya dalam bingkai seorang manusia utuh, bukan sekadar petarung yang selalu berani mati bergulat dan tukar pukulan.
Sebab, Khabib sendiri telah berjanji pada sang Ibunda tercinta bahwa laga lawan Gaethje adalah laga terakhir. Khabib menegaskan bakal memegang janji yang telah diucapkan.
Janji yang ditepati dari anak pada orang tua, tentu jauh lebih mulia dibandingkan sabuk juara apapun yang ada di dunia.
Penegasan Terakhir Khabib di UFC
Setelah Abdulmanap Nurmagomedov meninggal dunia pada 3 Juli, banyak yang meragukan bahwa Khabib bakal kembali untuk waktu yang cepat ke octagon. Bos UFC Dana White bahkan memberikan kelonggaran bagi Khabib untuk menjalani masa berduka tanpa buru-buru membahas kelanjutan karier Khabib.
White dan banyak orang tahu kedekatan Khabib dengan Abdulmanap. Karena itu kemudian banyak rumor bermunculan yang menyebut Khabib tidak akan bisa langsung bertarung di pengujung tahun 2020.
Namun ternyata Khabib bersedia bertarung pada Oktober, tiga bulan setelah sang ayah meninggal. Itu berarti Khabib sudah harus masuk pemusatan pelatihan pada Agustus, satu bulan usai Abdulmanap meninggal.
Persiapan tidak berjalan lancar. Pasalnya, Khabib harus meyakinkan sang ibu untuk memberinya izin bertarung di UFC 254. Khabib mengaku harus tiga hari untuk meyakinkan sang ibu.
Khabib menjalani masa persiapan dan masa berduka secara bersamaan. Hal tersebut tentu berat namun Khabib sadar ada tugas yang perlu ia lakukan.
Ketika pertarungan bergulir, Khabib sudah benar-benar siap tempur memenangkan pertandingan. Segala kekhawatiran yang diapungkan seiring kehebatan Gaethje menguap di hadapan Khabib.
Khabib seolah menekankan bahwa ia tak hanya piawai dalam hal take down dan grappling. Di ronde pertama, Khabib berani bertukar pukulan dan mayoritas menghabiskan waktu dalam posisi standing fight.
Khabib sempat punya peluang melakukan submission di akhir ronde pertama meski kemudian bel ronde tersebut menolong Gaethje keluar dari tekanan.
Gaethje coba mengganggu Khabib lewat leg kick. Leg kick Gaethje ini jadi bagian paling menyulitkan karena ia terus menggoyang kekuatan kuda-kuda Khabib.
Namun ketika Khabib mendapatkan celah untuk take down, Khabib sukses menjatuhkan Gaethje dan membuatnya terkulai lemas lewat triangle choke. Pertarungan selesai dan Khabib telah membuktikan ia masih yang terhebat di kelas ringan.
Setelah menaklukkan Gaethje di UFC 254, Khabib seolah telah menyelesaikan segala urusannya di dunia UFC dan MMA. Tak ada lagi hal yang mengganjal meskipun sejumlah pertarungan masih diharapkan terjadi, seperti duel terkutuk lawan Tony Ferguson belum juga terwujud, atau duel impian melawan legenda UFC, Georges St-Pierre.
Khabib saat ini punya kuasa penuh untuk mengatur perjalanan di arena MMA. Ketika ia menyatakan berhenti, ia tahu ini adalah waktu yang tepat.
Karena di luar dunia MMA, ada perjalanan lain yang Khabib tak punya kuasa untuk mengaturnya. Yaitu perjalanan hidup dan waktu berharga yang bisa dihabiskan Khabib bersama Ibu.
“Selalu dekat dengan orang tua karena suatu hari kalian tidak pernah tahu apa yang akan terjadi,” tegas Khabib.
Khabib Nurmagomedov Sang Fighter Pendakwah yang Zuhud
“Letakkan dunia ditanganmu, jangan dihatimu ! “, demikian pesan syeh Abdulqadir jaelani seperti ditulis sebuah akun facebook bernama Yogi Prabowo.
Yogi Prabowo adalah salah satu penggemar Khabib Nurmagomedov berasal dari Indonesia.
“Hendaklah orang itu mengambil harta dengan jiwa yg tidak bernafsu, agar hartanya diberkahi dan tidak mengambilnya dengan menggebu-gebu dan perasaan takut kurang. Namun harta disisinya seperti toilet, yang dia butuhkan, tanpa ada posisi sedikitpun didalam hatinya ” (Syaikh ibn Taimiyah).
Saat ini jarang kita temukan sosok muslim seperti Khabib Nurmagomedov, Fighter UFC yang tak terkalahkan, juara kelas ringan sejati. Dengan sikap zuhud, rendah hati, berbakti pada orang tua, menjaga pandangan terhada wanita, dan perkasa marah bak singa apabila agamanya dihina sehingga mengamuk menghajar petarung dan siapa saja yg menghina agama dan keluarganya tanpa rasa gentar.
Akhlak Khabib begitu mewarnai panggung UFC dan membuat banyak orang ingin mengetahui Islam lebih dalam lagi karena kemuliaan ajarannya.
Karena keperkasaan Khabib, kemenangan demi kemenangan diraih, mendapat banyak uang ratusan milyar bahkan trilyunan rupiah tidak membuatnya menjadi sombong dan gelap mata.
Menjaga jarak terhad wanita, mengikuti nasihat-nasihat orang tuanya membuat khabib menjadi nama besar. Conor McGregor dan pendukungnya yang berupaya menghina khabib dan melecehkan agamanya pun dihajar babak belur didepan panggung disaksikan jutaan pasang mata. Hal ini membuat Islam semakin dihormati tidak hanya dipanggung UFC.
Kemarin baru saja kita saksikan akhlak yang mengharukan oleh Khabib, pasca kemenangan dari Justin Gaetjhe, khabib mengumumkan pensiun dari UFC demi mengikuti nasihat orang tuanya, merawat ibu dan keluarganya.
Khabib mengatakan bahwa dia tak mungkin bertarung tanpa ayahnya, karena dia bergabung dengan UFC pun atas nasihat ayahnya, memegang amanah ayahnya. Bukan karena harta atau yang lainnya.
Bagaimana tidak, ditengah puncak karir dan tawaran uang trilyunan rupiah tidak membuat Khabib gelap mata, dia mengatakan dia tidak berambisi menjadi juara…dia hanya ingin menang dan mengikuti nasihat ayahnya.
Sangat berbeda dengan kebanyakan orang yang bahkan rela meninggalkan orang tuanya yang sudah tua demi mengejar karir ataupun harta.
Kaum muslimin saat ini belum mempunyai mental sepert khabib, baru sedikit diimingi harta sedikit saja dan wanita, banyak yang gak kuat.
Andai saja di Indonesia ada sepuluh pemuda seperti khabib……
Selamat pensiun, Khabib.
Selamat pensiun, legenda UFC.