Wapres KH. Ma’ruf Amin: Indonesia Harus Kuasai Pasar Produk Halal
Abadikini.com, JAKARTA – Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin mengatakan, Indonesia perlu berusaha maksimal agar menjadi negara produsen dan eksportir produk halal di dunia. Menurutnya, potensi pasar halal dunia sangat menjanjikan.
“Kita perlu bersungguh-sungguh untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia,” kata KH. Ma’ruf dalam webinar The 4th International Halal Conference yang diselenggarakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (14/11/2020).
Dia mengungkapkan, Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia harus memanfaatkan potensi ini. Berdasarkan data, kontribusi ekspor Indonesia baru 3,8 persen dari total pasar halal dunia.
“Kita harus dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia ini dengan meningkatkan ekspor kita yang saat ini baru berkisar 3,8 persen dari total pasar halal dunia,” ucapnya.
KH. Ma’ruf menambahkan, Indonesia mesti melakukan berbagai langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan itu. Pertama, memperkuat riset bahan dan material halal untuk industri serta melaksanakan subtitusi atas bahan non-halal material industri impor dengan bahan material halal industri dalam negeri. Kedua, membangun kawasan industri halal (KIH) yang diharapkan dapat menarik perhatian investor global.
“KIH yang tumbuh dan berkembang diharapkan akan menarik perhatian investor global untuk menjadikan Indonesia sebagai global hub produk halal dunia,” kata KH. Ma’ruf.
Ketiga, membangun sistem informasi manajemen perdagangan produk halal. Menurut dia, saat ini data-data produksi dan nilai perdagangan produk halal Indonesia belum terefleksi dengan jelas dalam sistem yang terintegrasi.
“Karena itu, diperlukan kodifikasi yang bisa mengintegrasikan sertifikasi produk halal dengan data perdagangan dan data ekonomi. Hal ini penting agar statistik data perdagangan produk halal Indonesia serta penganggaran APBN dalam mendukung pengembangan industri produk halal dapat dilakukan dengan lebih mudah dan termonitor dengan baik,” ujarnya.
Keempat, memperkuat implementasi program sertifikasi halal produk ekspor. Ma’ruf mengatakan, penguatan implementasi program sertifikasi halal ini akan menjadikan produk Indonesia diperhitungkan dan memiliki daya saing global. Kelima, meningkatkan kapasitas UMKM agar dapat mendukung Indonesia menjadi produsen halal terbesar di dunia.
Mengutip data The State of Global Islamic Economy Report 2019/2020, konsumsi pasar industri halal mencapai 2,2 triliun dollar AS pada 2018 dan diprediksi mencapai 3,2 triliun dollar AS pada 2024.