Empat Kandidat Bertarung Rebut 38.263 DPT di Pilkada Kabupaten Waropen 2020
Abadikini.com, WAROPEN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Waropen secara resmi mengumumkan penetapan empat pasangan calon Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020.
Keempat pasangan calon tersebut yaitu, Olen Ostal Daimboa dan Yeheskiel Imbiri diusung oleh partai anamat nasional (PAN) 4 Kursi, dan Partai Nasional Demokrat (Dasdem) 1 Kursi, Kemudian pasangan Yusak Samuel Wonatorey dan Muhammad Imran maju lewat jalur perseorangan.
Pasangan Yermias Bisai dan Lamek Maniagasi diusung Partai Demokrat 4 Kursi, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 2 Kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2 Kursi, Partai Bulan Bintang (PBB) 1 Kursi, serta pasangan Hendrik Wonatorey dan Korinus Reri yang diusung Partai Golongan Karya (Golkar) 3 Kuris, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 2 Kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 1 Kursi.
Keempat paslon ini akan bertarung dengan merebutkan suara rakyat sebanyak 38.263 yang tersebar di 11 distrik Waropen dan terdapat 139 titik TPS berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan KPU setempat di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pilkada 2020.
Profil Kabupaten Waropen
Kabupaten Waropen yang beribukota Botawa merupakan kabupaten pesisir utara Provinsi Papua dengan tambahan 2 gugus pulau kecil. Kabupaten Waropen berdasarkan letak astronomis terletak pada posisi 135°93’00” – 137°42’00”BT dan 3°35’00” – 2°12’00” LS. Secara keseluruhan Kabupaten Waropen memiliki luas wilayah 10.847,91 km2. Kabupaten ini memiliki batas-batas wilayah yaitu: Bagian Utara berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Yapen, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Puncak, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Nabire dan Sebelah Timur berbatasan dengan kabupaten Mamberamo Raya.
Sampai dengan tahun 2016 Kabupaten Waropen terdiri dari 12 Distrik dengan Kampung sebanyak 117 Kampung, Distrik-distrik tersebut adalah: Distrik Waropen Bawah, Distrik Inggerus, Distrik Urei Faisei, Distrik Oudate, Distrik Wapoga, Distrik Masirei, Distrik Risei Sayati, Distrik Demba, Distrik Walani, Distrik Kirihi, Distrik Wonti, Distrik Soyoi Mambai. Distrik Kirihi memiliki luas wilayah terluas yaitu 2.326,39 km2dan Distrik Urei Faisei adalah Distrik dengan luas wilayah terkecil.
Pertanian dan perkebunan di Kabupaten Waropen memiliki potensi namun masih di kelola secara tradisional oleh penduduk. Pada tahun 2015, Badan Pusat Statistik Kabupaten Waropen mencatat luas panen tanaman hasil pertanian mencapai 722 Ha, luas tanam tanaman pangan di Kabupaten Waropen tertinggi ada pada tanaman padi yaitu sebesar 235 Ha kemudian tanaman jagung seluas 149 Ha, jumlah tanaman holtikultura strategis di Kabupaten Waropen tercatat sebesar 274.546 tanaman dimana jumlah tersebut di dominasi oleh pohon pisang yang berjumlah mencapai 299.354 pohon.
Hasil sayur – sayuran di Kabupaten Waropen di dominasi oleh kacang panjang, tomat dan cabai, luas tanam kacang panjang mencapai 15 Ha kemudian tomat mencapai 12 Ha dan cabai sebesar 10 Ha, rata-rata produksi padi Kabupaten Waropen sebesar 3,4 ton/ha, dengan rumah tangga terbanyak di Distrik Inggerus dan Distrik Urei Faisei, sedangkan rata-rata produksi jagung dan kacang tanah di Kabupaten Waropen masing-masing sebanyak 1.85 dan 1.06 ton/ha. Pisang merupakan pohon yang paling banyak di tanam di Kabupaten Waropen, dengan hasil produksi sebanyak 210 ton. Untuk perkebunan, terdapat produksi kelapa, kakao, kopi, kelapa sawit, lada dan vanili dari lahan seluas 1.317 Ha, namun angka itu baru kurang dari satu persen dari lahan potensial yang tersedia.
Tanaman perkebunan yang saat ini banyak dibudidayakan penduduk adalah kakao. Areal penanamannya mencapai 800 hektare dengan produksi 200 ton per tahun. Pemeliharaan kakao ini diusahakan oleh sekitar 1.400 petani. Daerah pemasaran telah berkembang, tidak hanya wilayah Waropen dan Kabupaten Yapen Waropen, tetapi telah mencapai Surabaya dan Makassar di Sulawesi Selatan.
Komoditas lain yang juga diminati penduduk adalah kelapa. Terdapat lebih dari 2.000 keluarga yang memiliki kebun kelapa. Sayangnya produksi kelapa belum mengalahkan produksi kakao. Perdagangannya pun hanya di Waropen dan Pulau Yapen. Alternatif menanam kopi, lada dan cengkih telah dicoba penduduk untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga, namun produksinya masih di bawah satu ton setahun. Tanaman vanili pun mulai dilirik petani untuk dikembangkan.
Kabupaten Waropen subur dan kaya akan sumber daya hayati sehingga Kabupaten ini memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi seperti terdapat berbagai jenis ikan pelagis, ikan demersal, udang dan kepiting yang memilki nilai ekonomi. Berdasarkan hasil monitoring survei hasil penangkapan nelayan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Waropen memperoleh dugaan nilai potensial lestari senilai 142.332 ton/tahun dan upaya optimum penangkapan baru mencapai 19.700 ton atau 13,55 persen hasil ini menunjukan kondisi perikanan tangkap di Kabupaten Waropen masih dalam keadaan batas tidak mengalami kelebihan batas tangkap, hal ini karena sistim penangkapan masih sangat konfensional, masyarakat nelayan belum menggunakan alat penagkapan ikan modern dan masih menggunakan pukat udang.