Fahri Hamza Minta Jokowi Berhati-hati dengan Orang di Sekeliling yang tidak Jujur
Abadikini.com, JAKARTA – Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo berhati-hati pada orang-orang di sekelilingnya yang tidak jujur sehingga menyebabkan krisis ekonomi-politik di Indonesia.
Fahri mengatakan, orang-orang di sekitar Jokowi sedang berlomba saling merebut jabatan untuk kepentingan pribadi. Sehingga Jokowi harus selektif dan mencari informasi yang benar untuk kepentingan publik.
“Kita berharap Pak Jokowi datang dengan kerendahan hati, carilah informasi-informasi yang benar, orang-orang di sekitar Anda sedang berlomba-lomba untuk merebut jabatan, mengangkangi jabatannya untuk kepentingan pribadi untuk climbing ke tempat yang lebih tinggi,” kata Fahri di tayangan Youtube ILC, dikutip Rabu (16/12/2020).
Ia juga mengatakan orang-orang yang berlomba mendaki kekuasaan ini tidak peduli dengan masa depan bangsa Indonesia. Mereka juga tidak peduli jika suatu hari nanti Presiden Jokowi dipanggil ke mahkamah HAM karena telah melanggar hak asasi banyak orang.
“Orang-orang itu tidak peduli dengan masa depan, apakah suatu hari presiden akan dipanggil ke mahkamah HAM atau tidak yang penting hari ini dia menang, orang-orang di sekitar Anda tidak jujur, dengarlah orang-orang yang jujur yang berbicara dengan hatinya,” tutur Fahri.
Selain itu, Fahri mengatakan ada bencana lain selain Covid-19 dan kemiskinan yang melanda Indonesia. Bencana itu adalah krisis sosial, akibat perbedaan pendapat dengan aparat atau pemerintah yang berakibat bui.
Menurutnya, banyaknya kasus perbedaan pendapat dengan pemerintah atau aparat kepolisian hingga dipolisikan, adalah awal dari bencana sosial yang akan terjadi di tanah air.
“Orang berbicara berbeda dengan aparat dengan pemerintah masuk penjara, ini adalah awal bencana,” katanya.
“Apabila pemerintah tidak deliver, akan tambah banyak kemarahan, juga akan tambah banyak kriminalitas, setelah krisis politik bisa terjadi krisis sosial,” imbuhnya.
Bencana itu, kata Fahri bisa diselesaikan jika Jokowi mau rendah hati dan mendengarkan pendapat publik, daripada mendengarkan orang-orang di lingkarannya yang tidak jujur.
“Saya percaya bahwa kita kuat dan kita akan keluar dari krisis ini, tapi belum ada kerendahan hati untuk menerima dan mengajak semua untuk keluar dari krisis ini sama-sama: Mari kita atur kita terus bisa bersaudara dan bersatu,” ucapnya.