Menko Luhut Minta Program Restorasi Terumbu Karang Terus Dikawal
Abadikini.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) meminta program pemulihan ekonomi nasional padat karya untuk restorasi terumbu karang (PEN ICRG) terus dikawal agar bisa berjalan sesuai rencana.
Program PEN ICRG di Bali yaitu Sanur, Serangan, Nusa Dua, Pandawa, dan Buleleng, diinisiasi oleh Kemenko Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Pemerintah Provinsi Bali dan kini telah memasuki tahap penyelesaian pekerjaan.
“Kita perlu untuk terus saling membantu dan bahu-membahu menyelesaikan pekerjaan ini. Ini semua kita kerjakan untuk mengembalikan roda perekonomian di masyarakat, terutama di masyarakat pesisir pantai. Jangan sampai program yang sudah kita kerjakan dan kita janjikan, tidak kita selesaikan dan kita tidak kontrol dengan baik,” kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Program PEN ICRG yang digelar secara virtual di Jakarta, Rabu (6/1/2021).
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Kemaritiman dan Investasi Safri Burhanuddin secara rutin terus melakukan pemantauan pekerjaan di lapangan maupun daring menggunakan Aplikasi Dashboard Sistem Monitoring Terumbu Karang Terpadu. Tujuannya, untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan PEN ICRG di lapangan.
Program PEN-ICRG di Bali telah berhasil menyerap 10.171 tenaga kerja, dengan anggaran Rp111,23 miliar dan luasan restorasi 74,3 hektare.
Para pekerja dibayar secara nontunai, di mana upah ditransfer langsung ke rekening mereka. Program PEN ICRG diharapkan akan terus memberikan dampak bagi perekonomian setempat.
“Kita telah mencapai tahap penyelesaian pekerjaan, seluruh struktur karang (95.768 unit) telah berada di dasar laut pada tanggal 30 Desember 2020 yang selanjutnya akan ditata sesuai desain dan akan dipasang bibit terumbu karang hingga Januari 2021,” jelas Safri.
Ia memastikan pemerintah akan terus melakukan pengawasan program tersebut.
“Ada beberapa struktur karang yang belum tersusun baik di Sanur dan Serangan, banyak bibit karang yang ditanam telah mati atau terlalu kecil, juga tali plastik yang belum ditata. Hal ini dapat mengganggu ekosistem yang ada, dan berpotensi menjadi sampah laut. Untuk itu, pengawasan atau monitoring akan terus dilakukan,” ujarnya.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Kemenko Maritim dan Investasi beserta KKP akan terus melakukan monitoring terpadu bersama Pemprov Bali untuk memastikan pekerjaan ini sesuai dengan output dan outcome yang diharapkan.
Kegiatan PEN ICRG diharapkan dapat menjadi contoh dan diduplikasi pada lokasi lain. Selain itu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan melakukan kunjungan kerja dan menyerahkan hasil program PEN restorasi terumbu karang tersebut ke masyarakat Bali pada minggu terakhir Januari 2021. (Antara)