Pemilihan Komjen Listyo Sigit Jadi Kapolri Dinilai Realitis dan Logis
Abadikini.com, JAKARTA – Pekan lalu, Presiden Joko Widodo resmi telah menetapkan Kabagreskrim Komjen Polisi Listiyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz. Dan hari ini (20/01/2021), DPR melakukan fit and propertest sebagai dasar untuk menerima atau menolak usulan dari Presiden Jokowi tersebut.
Anggota Majelis Syura Partai Bulan Bintang (PBB) Awod mengatakan, hingga saat ini masih saja pro dan kontra atas pencalonlan tunggal tersebut, banyak pihak mempertanyakan alasan mendasar apa yang membuat keputusan Jokowi tersebut.
Selain membuatnya tanpa tandingan, juga masih muda. hingga seakan ‘melangkahi’ para senior-seniornya, pro dan kontra ini baik dilahirkan secara formal maupun melalui cuitan – cuitan di dunia maya.
Awod mengenang sosok Komjen Listyo saat menjabat Kapolresta Surakarta. Dia mengklaim, sebagai aktivias Islam Solo, dia mengenal Komjen Listyo. Yang paling teringat, ketika itu ada penembakan tersangka teroris, Listyo banyak membantu memberikan kemudahan kepada warga sehubungan dengan identifikasi jenazah oleh keluarga, termasuk juga membantu para aktivis mereduksi semua gejolak yang biasanya terjadi.
“Saat itu tidak ada penolakan terhadap jenazah, sehingga jenazah bisa dimakamkan dengan proses cepat, dan lancar, padahal di berbagai tempat saat itu banyak terjadi penolakan hingga membuat suasana daerah tidak kondusif,” kata Awod dalam keterangan, Rabu (20/1/2021).
Dari peristiwa tersebut, kata Awod, Listyo cukup konsisten menjalankan tugasnya dengan pola-pola serupa. Sepeti pendekatan persuasif yang dia jalankan itu sangat diperlukan oleh kepolisian guna semakin memperbaiki citra polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.
“Saya yakin, Komjen Listyo jika nanti jadi Kapolri akan menjalankan tugasnya dengan lurus dan tanpa kompromi. Itu adalah ciri khas beliau selain totalitas dalam menjalankan tugas tanpa mengenal waktu, setidaknya itulah gambaran saya dalam mengenal beliau,” ujarnya.
Pola – pola seperti inilah yang juga dijalankan Jokowi saat menjabat wali kota Surakarta hingga menjadi Presiden. Maka dia menilai wajar apabila Jokowi menetapkan Komjen Listyo sebagai calon tunggal Kapolri. Karena, kata Awod, Kapolri ini nantinya akan membantu tugas Presiden sehari – hari dalam kaitan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat, kalau keduanya sudah memiliki kedekatan emosional maka ini akan menjadi nilai plus, dan masyarakat nantinya akan diuntungkan.
“Pilihan Presiden Jokowi ini bagi saya adalah realistis dan logis, maka pada hari ini tidak ada alasan bagi DPR untuk tidak menyetujui usulan dari pemerintah untuk menempatkan Komjen Listyo sebagai Kapolri,” ucapnya.