Maya Nabila, Mahasiswi Cantik Asal Padang Termuda Studi Gelar Doktor di ITB
Abadikini.com, JAKARTA – Mahasiswi bernama Maya Nabila (21) ini tercatat sebagai mahasiswa termuda pada program doktoral atau strata tiga (S3) Institut teknologi Bandung (ITB).
Perempuan kelahiran Padang 9 Mei 1999 ini mengambil Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) pada tahun akademik 2021/2022.
Berdasarkan riwayat pendidikannya, Maya menempuh beberapa jenjang pendidikan dalam waktu singkat.
Maya diketahui mulai memasuki sekolah dasar (SD) pada usia lima tahun. Ia kemudian berhasil menyelesaikan studi sekolah menengah akhirnya (SMA) hanya dalam waktu dua tahun.
Maya juga tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan gelar sarjana. Tercatat, ia telah menyelesaikan jenjang itu dalam waktu kurang dari empat tahun.
Berkaitan dengan studinya yang kini menempuh S3, Maya banyak terpengaruh oleh orang tuanya.
“Mungkin juga ada faktor lingkungan keluarga, soalnya papa juga kuliah sampai S3,” kata Maya sebagaimana dikutip dari laman resmi ITB.
Calon doktor muda ini memiliki keinginan bisa menjadi seorang dosen yang baik dan berharap kelak bisa mendirikan sekolah, khususnya untuk masyarakat yang kurang mampu.
Maya mengatakan terdapat beberapa hal yang bisa dipelajari dari pendidikan di luar bangku sekolah, yaitu karakter. Namun, beberapa hal seperti perkembangan ilmu dan teknologi bisa terbantu ketika seseorang menempuh pendidikan formal.
“Mungkin ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari pendidikan nonformal, tetapi untuk hal tertentu seperti sosialisasi, sopan santun, perkembangan ilmu, dan teknologi bisa dibantu dengan menempuh pendidikan formal,” kata Maya.
Capaian ini ia dapatkan bukan tanpa halangan. Maya sempat terkendala saat menempuh pendidikan magister atau strata dua (S2) dengan bantuan beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).
Sarjana matematika ini harus menyesuaikan pengetahuan yang ia dapatkan dari universitas sebelumnya dengan jenjang baru tersebut.
Meski senang karena tercatat sebagai mahasiswa program doktoral termuda di ITB, sarjana dari Universitas Andalas tersebut mengaku belum memberikan kontribusi kepada kampus maupun negara.
“Aku belum punya kontribusi apapun untuk kampus ataupun negara,” kata Maya.
Maya Nabila (21), mahasiswi S3 termuda di ITB. Foto Istimewa