BPBL Ambon Buka Peluang Latih Nelayan Bantaeng
Abadikini.com, AMBON – Bupati Bantaeng Ilham Azikin melakukan kunjungan kerja di Kota Ambon, Maluku, Selasa (30/3/2021). Kunjungan kerja ini yang diawali proses protokol kesehatan yang ketat ini difokuskan untuk peningkatan produksi kelautan masyarakat Bantaeng.
Kunjungan kerja diawali dari kantor Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon. Di sini, Ilham Azikin beserta sejumlah rombongan dari dinas Kelautan dan Perikanan Bantaeng melihat proses budidaya ikan laut dan pembenihan rumput laut.
Di tempat ini, pembenihan rumput laut dilakukan dengan proses kultur jaringan. Sehingga, benih rumput laut yang diproduksi adalah benih generasi nol (G-0) yang tahan terhadap hama dan memiliki kualitas yang baik.
Kepala BPBL Ambon, Nur Muflich Yuniyanto mengatakan, BPBL Ambon membutuhkan waktu sekitar 11 bulan untuk memproduksi benih rumput laut berkualitas. Dia mengaku siap untuk membantu Pemkab Bantaeng untuk mengembalikan kejayaan rumput laut Bantaeng.
Dia menyebut, ada beberapa metode untuk mengembalikan kejayaan rumput laut Bantaeng. Salah satunya adalah mengambil sampel rumput laut lokal untuk dikembangkan melalui kultur jaringan.
“Karena ternyata setiap rumput laut memiliki habitat yang berbeda-beda. Misalnya, rumput laut lokal Bantaeng belum tentu bisa berproduksi subur di perairan Makassar,” jelas dia.
Dia menambahkan, BPBL Ambon jug memberikan peluang kepada Pemkab Banteng untuk dilatih budidaya laut. Mulai dari budisaya lobster, ikan Bobaea hingga kakap putih.
“Kami terbuka kepada Pemkab Bantaeng untuk memberikan edukasi kepada nelayan di Bantaeng,” kata dia.
Bupati Bantaeng Ilham Azikin mengatakan, masukan informasi terkait pengembangan produksi kelautan ini adalah langkah awal untuk menjajaki kerja sama dengan BPBL Ambon. Dia berharap, pertemuan ini bisa berlanjut dan memberikan kebaikan untuk nelayan yang ada di Bantaeng.
Dia menambahkan, Bantaeng sendiri memiliki bentangan laut sepanjang 21 kilometer. Aktivitas ekonomi di pesisir Bantaeng sendiri didominasi oleh pertanian rumput laut. Oleh karena itu, keberadaan kultur jaringan BPBL Ambon akan dapat membantu mengembalikan kejayaan petani rumput laut di Bantaeng.
“Bibit berkualitas dari BPBL ini akan dapat meningkatkan produksi nelayan rumput laut di Bantaeng,” jelas dia.
Bupati bergelar doktor pemerintahan ini juga berharap nelayan di Bantaeng dapat menimba ilmu di BPBL Bantaeng ini. Selain membantu meregenerasi bibit rumput laut lokal Bantaeng, nelayan Bantaeng juga bisa belajar membudidaya rumput laut dengan benar.
“Kita berharap bantuan BPBL untuk ikut mendorong peningkatan ekonomi nelayan,” jelas dia.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Bantaeng, Rita Pasha mengatakan, bertahun-tahun sebelumnya, BPBL pernah membantu Bantaeng untuk meningkatkan produksi rumput laut lokal dengan mengirim benih rumput laut generasi nol. Hanya saja, seiring perkembangan waktu benih rumput laut itu perlu kembali diregenerasi.
“Saat itu, bibitnya memang bagus, tahan hama dan kualitasnya bagus. Kami ingin bibit ini kembali diregenasi untuk memperbaiki kualitas,” jelas dia.
Potensi Ikan Hias
BPBL Ambon juga menawarkan bantuan pengembangan potensi ikan hias di Bantaeng. Saat ini, BPBL Ambon tengah mengembangkan benih ikan hias Nemo dengan 55 varian jenis silangan.
Kepala BPBL Ambon, Nur Muflich Yuniyanto mengatakan, ikan-ikan itu adalah silangan dengan kualifikasi ekspor. Dengan ini, maka nelayan di Bantaeng bisa menambah pendapatan ekonomi mereka.
”Kami terus melakukan pembenihan untuk ikan Nemo kualitas ekspor. Saat ini, kita ekspor melalui Jakarta denga tjjuan USA, Eropa dan Hongkong,” jelas dia.
Selain ikan hias, BPBL jga menawarkan pengembangan ikan Bebora dan Lobster. Dia menyebut, kondisi iklim di Bantaeng sangat memungkinkan untuk budidaya tersebut.
“Budidaya seperti ini tentu bisa membawa peluang ekonomi untuk nelayan Bantaeng,” jelas dia.