Partai Bulan Bintang: Pemkot Surabaya Wajib Membina PKL
Abadikini.com, SURABAYA – Para koordinator paguyuban pedangan kaki lika (PKL) yang biasa berjualan keliling dan juga yang biasa mengelar bazar dan pasar malam di seluruh wilayah Surabaya Mengadu permasalaham mereka kepada Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Surabaya Samsuri papa, Kamis (1/4/2021).
Sebanyak 1000 orang asli ber E-KTP Surabaya ini selama setahun mereka berjuang untuk dapat ijin kembali agar dapat mengelar kegiatan pasar malam.
“karena dari sinilah satu satunya tempat kami mencari nafkah. Selama setahun lebih kami tidak bekerja cak,” kata Wahyu koord PKL Surabaya tengah kepada ketua DPC PBB Samsurin.
“Dimasa pandemi ini tidak ada solusi bagi kami untuk bisa berjualan kembali,” sambungnya.
Sementara salah satu pedagang sosis, Rofik, mengaku dirinya dan teman-teman sejawat PKL akan mematuhi prokes kesehatan ketika dijinkan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk beroperasi kembali usaha mereka.
“Pagguyuban kami bersedia tetap mentaati aturan protokol kesehatan, dan kami juga bersedia menyediakan lapak vaksin covid -19. Jika pemkot Surabaya mau buka lapak untuk vaksin bagi peserta dan pengunjung pasar malam, ” kata Rofik pedagang sosis. Asal Kel. Sawunggaling – Wonokoromo.
Samsurin menyambutbaik atas aduan pedagang PKL tersebut dan akan berkomunikasi lebih lanjut dengan pemerintah setempat.
“Saya akan teruskan permasalahan ini untuk disampaikan ke pemerintah kota Surabaya. Mereka warga Surabaya sudah susah selama setahun ini, jadi harus ada solusi,” ujarnya.
Ia juga berharap kedepan pemkot Kota Surabaya bisa membina dan memberikan permodalan kepada para pedagang khususnya PKL.
“kedepan saya berharap Pemkot Surabaya wajib membina PKL dan bentuk permodalan
fasilitas tempat berjualan dan Pelatihan meningkatkan ketrampilan. Seperti latihan managemen pemasaran baik jualan lewat online dan ofline,” harapnya.
“Dalam pembinaan PKL tidak indentik dengan pembinasakan. Penertiban PKL bukan berarti dengan penggusuran, tetapi Pemkot Surabaya bisa memberi ruang dan waktu kepada PKL untuk berjualan. Ada pepatah ada gula ada semut, situlah PKL tumbuh ditengah masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya.