PM Modi Pusing India Dihantam Gelombang Kedua Covid-19, 259ribu Orang Terpapar Caovid-19 Dalam Sehari
Abadikini.com, NEW DELHI – India kini tengah berusaha menahan laju wabah virus corona (covid-19) gelimbang kedua yang kian mengganas. Akibatnya rumah sakit-rumah sakit di negara itu alami kekurangan tempat tidur dan pemerintah daerah dipaksa memberlakukan kembali pembatasan yang menyakitkan secara ekonomi.
Sebagian besar pusat krematorium di India dilaporkan terpaksa beroperasi melebihi kapasitas demi mengkremasi jenazah yang terus berdatangan setiap jam tepat waktu.
Kepulan asap terus menyeruak dari corong sebuah krematorium di negara bagian Gujarat, barat India, selama hampir 24 jam tanpa henti.
Negara Asia Selatan itu telah mencatat lebih dari tiga juta infeksi baru dan 18.000 kematian bulan ini.
Selasa kemarin, India menembus rekor kasus harian Covid-19 tertinggi dunia dengan angka kematian paling banyak selama pandemi melanda negara itu.
Kementerian Kesehatan India melaporkan 259.170 kasus infeksi baru, rekor tertinggi di dunia. Selain itu, India juga mencatat rekor angka kematian harian terbesar di negara itu, yaitu mencapai 1.761.
Secara keseluruhan, India sudah melaporkan lebih dari 15 juta kasus Covid-19 sejak pandemi melanda. Dengan angka ini, India menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
Perdana Menteri India Narendra Modi pun pusing dan meminta warganya untuk kembali meningkatkan upaya memerangi virus corona.
Ini merupakan pidato pertama Modi sejak India dihantam gelombang baru Covid-19 yang sangat parah. Modi mengakui negara berpenduduk 1,3 miliar itu sekali lagi harus berjuang dalam pertarungan besar.
“Situasinya terkendali hingga beberapa minggu yang lalu, dan kemudian gelombang kedua corona ini datang seperti badai,” kata Modi dalam pidato yang disiarkan televisi, Selasa (20/4) seperti dikutip dari AFP.
Dia mendesak warga untuk berusaha melawan virus itu sehingga penguncian baru tidak diperlukan.
Modi mengimbau negara bagian untuk menghindari penguncian dan menggunakannya sebagai jalan terakhir.
“Ini adalah tantangan besar tetapi kami harus bersama-sama, dengan keberanian dan tekad untuk mengatasinya. Kami harus menghindari penguncian dan kami perlu fokus pada zona penahanan kecil sebagai gantinya.”