Akan Dilantik Jadi Kepala BRIN, Inilah Profil Laksana Tri Handoko
Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melantik Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) yang baru pada hari ini, Rabu (28/4/2021). Sosok baru tersebut akan mengisi tempat peninggalan Bambang Brodjonegoro.
Nama Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko beredar di media dan disebut-disebut akan mengisi jabatan tersebut. Pelantikan Kepala BRIN dilakukan setelah adanya penggabungan antara Kemenristek dan Kemendikbud telah disetujui DPR.
Pria ini lahir di Malang, Jawa Timur 7 Mei 1968. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas di Tahun 1987, Tri Handoko sempat mencicipi bangku jurusan Fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB) selama beberapa bulan.
Akan tetapi, dia memilih untuk melanjutkan studi di Kumamoto University Jepang sebagai karyasiswa pemerintah Indonesia di bawah program OFP IV dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Enam tahun kemudian, tepatnya Tahun 1993, bapak dua anak tersebut berhasil meraih gelar Strata 1 bidang fisika.
Di tahun yang sama, Tri Handoko langsung melanjutkan ke program Master di Hiroshima University. Dua tahun berkecimpung di sana, gelar Master berhasil digapainya pada bidang fisika teori.
Kemudian, pada tahun 1998, dia berhasil memperoleh gelar doktor pada universitas yang sama di bidang teori fisika partikel atau fisika energi tinggi.
Selepas menyelesaikan pendidikan tingginya, pria yang karib disapa LTH ini lantas melanjutkan karier sebagai peneliti di lembaga-lembaga penelitian dunia. Tercatat dia pernah bekerja di The Abdus Salam International Center for Theoretical Physics ICTP, Italia. Dilanjutkan kemudian di Deutsches Elektronen-Synchroton (DESY) Hamburg, Jerman, serta Department of Physics-Yonsei University di Korea Selatan.
Sebagai peneliti, LTH juga berkiprah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), khususnya di Pusat Penelitian Fisika. Di LIPI, LTH merupakan pionir penelitian di bidang pengetahuan lanjut dengan membangun Grup Fisika Teoritik dan Komputasi.
Di dunia penelitian, LTH telah mendapatkan beberapa penghargaan seperti PII Adhidarma Profesi Award, dan Penemuan Baru yang Bermanfaat bagi Negara (PB3N) di Tahun 2010,
Kemudian, Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa pada Tahun 2009 untuk bidang sains juga disabetnya. Lalu, 101 Inovasi Paling Prospektif untuk Aplikasi TI Publik berbasis Data dan Komputasi Terdistribusi pada Tahun 2009.
Penghargaan bintang jasa Satyalancana Wira Karya juga diperoleh LTH atas usahanya merintis aneka infrastruktur TI publik berbasis data dan komputasi terdistribusi. Tak hanya itu, Habibie Award untuk Bidang Sains pada Tahun 2004 juga tersemat di dirinya. Hal itu bukan tanpa sebab, pasalnya penelitiannya di bidang fisika teori amat berdampak.
LTH sebelumnya dikenal sebagai Kepala Grup Fisika Teori dan Komputansi Pusat Penelitian Fisika LIPI yang menjabat selama 10 Tahun, terhitung sejak 2002 hingga 2012. Lalu, dia diamanahi menjadi Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI dari 2012 sampai 2014.
Kemudian, Handoko pun menduduki posisi Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan LIPI sejak 2014. Barulah pada 31 Mei 2018, dia dilantik oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) saat itu, Mohamad Nasir sebagai Kepala LIPI menggantikan Bambang Subiyanto.