Jumlah dan Tugas Wasit Dalam Permainan Bulu Tangkis
Abadikini.com – Perangkat pertandingan merupakan bagian penting dalam terselenggaranya pertandingan olahraga bulu tangkis. Perangkat pertandingan menjadi pihak yang memiliki wewenang utama dalam lapangan serta cakupan wilayah permainan.
Dasar dari wewenang perangkat pertandingan berdasarkan pada peraturan serta regulasi permainan sesuai ketetapan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Keputusan dari perangkat pertandingan menentukan jalannya laga bulu tangkis baik untuk kategori tunggal maupun ganda.
Lama permainan bulu tangkis sendiri ditentukan ketika salah satu pemain atau regu pasangan memperoleh kemenangan melalui dua set. Setiap pemain yang lebih dahulu meraih 21 angka atau unggul setidaknya dua poin dalam situasi penentuan menjadi pemenang dalam sebuah set.
Dalam sebuah pertandingan bulu tangkis, terdapat tiga peran dalam jajaran perangkat pertandingan yakni wasit pertandingan (umpire), hakim servis (service judge), dan hakim garis (linesman). Berikut adalah penjelasan mengenai peran dan tugas masing-masing perangkat pertandingan seperti dilansir dari BWF dan buku Mengenal Olahraga Bulu Tangkis (2020) karya Tri Hadi Karyono.
-
Wasit Utama (Umpire)
Peran terbesar dari perangkat pertandingan dimiliki oleh seorang wasit utama yang memiliki keharusan menegakkan dan menjalankan peraturan permainan bulu tangkis. Umpire berwenang mengambil keputusan terkait adanya kesalahan (fault) hingga meminta permainan untuk kembali diulang.
Kewajiban lain dari seorang umpire adalah menyelesaikan perselisihan antar pemian serta memberikan informasi terkait perkembangan permainan ke penonton. Umpire juga bisa menunjuk kesalahan dan mengeluarkan anggotanya yakni hakim servis dan hakim garis dari pertandingan dengan pengawas pertandinga (referee).
-
Hakim Servis
Seorang hakim servis memiliki tugas menilai pengambilan pukulan mula (service) seorang pemain pada awal permainan. Hakim servis harus menyebut adanya fault (pelanggaran) jika ditemukan pelanggaran atau kesalahan saat seorang pemain melakukan service.
Keputusan tersebut akan menjadi pertimbangan bagi seorang umpire untuk menentukan keputusan akhir sebelum melanjutkan permainan.
-
Hakim Garis
Seorang hakim garis atau linesman memiliki tanggung jawab untuk melihat posisi jatuhnya shuttlecock (kok) di wilayah permainan.
Tugas linesman adalah menentukan apakah kok masih berada dalam lapangan, menyentuh sebagian garis batas, atau keluar sepenuhnya dari wilayah permainan. Apabila hakim garis melakukan kesalahan dalam menilai titik jatuhnya kok atau menyatakan tidak dapat melihat posisi jatuhnya kok, maka umpire mengambil alih keputusan akhir atau mengulang permainan.
Akan tetapi, teknologi yang berkembang membuat pemain bisa melakukan challenge terkait keputusan linesman. Setiap babak, pemain diberi jatah melakukan challenge sebanyak dua kali. Challenge ini akan memperlihatkan jatuhnya kok dengan menggunakan teknologi. Challenge bisa diajukan oleh pemain setelah beberapa detik shuttlecock jatuh.