Rizki Rusdi Sebut Sampah Terus Cemari Air Sungai Batang Lembang
Abadikini.com, AROSUKA- Masalah sampah di Solok menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemerintah Kabupaten Solok. Sebab, kebiasaan masyarakat setempat yang membuang sampah sembarangan belum bisa diatasi pemerintah lantaran minimnya bak sampah di jorong dan nagari yang ada.
Tumpukan material sampah di dasar Sungai Batang Lembang harus segera dikeluarkan untuk di pindahkan, jika tidak sungai akan makin dangkal dan air tercemar dengan banyak jenis kotoran yang mungkin saja beracun,”demikian dikatakan Wali Jorong Balai Pinang, Rizki Rusdi, Jum’at (21/5) waktu setempat.
Namun demikian menurut Rizki harus ada komitmen dan penyatuan sikap dari semua elemen masyarakat terutama yang daerahnya dilewati oleh aliran air. Kata dia, percuma jika hanya satu nagari saja yang mengelola sampah yang tersimpan didasar sungai jika didaerah lain warga terus membuang sampah ke air sungai. Perilaku ini tentu bisa dirubah melalui regulasi yang mesti ditaati bersama oleh semua orang.
Dalam catatannya, hampir tiap musim penghujan tiba warga di Balai Pinang Nagari Muaro Paneh terendam banjir jika hujan berlangsung 1 Jam lamanya. Kalau banjir, rumah penduduk terendam. Air keruh menggenangi areal pemukiman dan lahan pertanian. Diduga, keruhnya air sungai itu akibat adanya longsor pada tebing yang ada di hulu sungai. Pasalnya, topografi lingkungan yang dilalui air berada di lereng bukit dan cekungan dalam. Ketika cekungan itu terisi penuh dan hujan makin deras maka debit air akan meninggi setiap saat. Tumpukan sampah didasar sungai menjadi penyumbang besar cepatnya debit air naik ke permukiman warga.
Tragedi tahunan macam itu hendaknya dapat diantisipasi dengan melakukan normalisasi sungai batang lembang dan menyediakan bak sampah di tiap jorong, minimal 1 jorong 1 bak sampah. Hal itu belum pernah ada sebelumnya.
Rizki menceritakan kalau ketika banjir datang, banyak warga yang memerlukan bantuan pemerintah. Baik itu bantuan sembako, tenda darurat, dapur umum hingga proses evakuasi warga yang terjebak rendaman air. Belum lagi kerugian yang harus di derita, hewan ternak yang mati atau hilang saat banjir serta potensi kebakaran akibat arus pendek listrik dan sebagainya. Peristiwa macam begitu menurut Rizki bisa dicegah dengan mewaspadai banjir dan mengajak masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan cinta lingkungan, sehingga kebiasaan membuang sampah ke sungai bisa berkurang bahkan hilang. “Saya yakin kalau ada bak sampah warga mau membuang limbah rumah tangga itu ke bak sampah dibanding ke sungai atau semacamnya,”ungkap Rizki.
Dia mengatakan kalau saat ini ada berbagai populasi ikan di aliran sungai batang lembang yang biasa dimanfaatkan oleh pemuda dan warga untuk membiayai berbagai macam kegiatan terkait sosial masyarakat dan kegiatan pemuda. Namun, ia khawatir ikan-ikan milik warga itu akan mati keracunan jika setiap hari sampah masih saja bertebaran di aliran sungai.
“Karena adanya kebiasaan membuang sampah ke sungai kita khawatir air tak lagi higienis untuk kehidupan mamalia air disana, sebab kita tak tahu zat apa yang dibawah sampah itu, entah beracun atau tidak itu kita tidak tahu, supaya tahu kita memerlukan penelitian ahli. Akhirnya, kita berharap agar ini diperhatikan pemerintah. Sebagai Wali Jorong, kita tak bisa berbuat banyak karena kita hanya perpanjangan tangan pemerintah di Nagari, tugas kita tentu membantu Wali Nagari menyukseskan program pemerintah,”tukas Rizki sambil tersenyum.
Wali Jorong Balai Pinang itu berharap supaya Pemkab Solok segera bertindak sebelum semua hal buruk itu terjadi. Bilamana hal itu tak teratasi, ia mengkhawarirkan pemerintah akan menjadi sasaran protes dari warga yang merasa tidak diperhatikan oleh pemimpin mereka.