KH Muqoddas Murtadla yang Tetap Setia
SATU demi satu tokoh Partai Bulan Bintang (PBB) yang sejak awal berdirinya aktif berkiprah dalam partai hingga meninggalkan alam dunia. Kali ini KH. Muqaddas Murtadla, yang diamanatkan menjadi Ketua Majlis Syuro (MS) DPP PBB hasil Muktamar V PBB di Belitung. Walau ia tinggal di Malang, Jawa Timur, namun sejak terlibat aktif di DPP PBB, selalu hadir dalam rapat dan kegiatan partai. Baik yang dilaksanakan di Jakarta atau di daerah lainnya.
KH Muqadas bermula aktif di PBB Jawa Timur (Jatim) bersama Tamat Anshori, mantan Ketua DPW PBB Jatim. Beliau seangkatan dan segenerasi dengan KH Najih Ahjad dari Gresik, yang sempat menjadi Anggota DPR/MPR RI hasil Pemilu 1999. Keduanya sama sama berlatar belakang Masyumi dan Muhammadiyah di Jatim. Hanya bedanya KH Najih dikenal pengelola pesantren di Gresik, sedang KH Muqaddas sebagai mubaligh Muhammadiyah dan Dewan Da’wah.
Dari Jawa Timur yang menjadi fungsionaris DPP PBB, selain Kyai Muqaddas, juga Prof. Dr. dr. Fuad Amshari. Yang terakhir menjadi Ketua Badan Kehormatan Pusat (BKP) yang kini berganti nama Mahkamah Partai Pusat (MPP). Berbeda dengan Kyai Muqaddas yang tetap konsisten di PBB, Fuad sejak berseberangan dengan Yusril Ihza Mahendra (YIM) dalam Pilpres 2019, tidak terlibat lagi di PBB bersama beberapa fungsionaris partai lainnya.
Loyalitas Kyai Muqaddas diakui oleh para fungsionaris PBB, baik di tingkat pusat, maupun wilayah dan daerah. Dalam usia lebih dari 80 tahun, ia masih tegar aktif di PBB. Ia kerap memberikan tausiyahnya yang sedemikian menyentuh dan menggugah pendengarnya. Walau latar belakangnya dari Muhammadiyah, namun beliau supel dalam bergaul dengan kyai NU yang aktif di PBB. Apalagi ia berasal dari Jatim, daerah basis NU.
Awal mula penulis mengenal Kyai Muqaddas, pada saat Muktamar PBB di Surabaya. Karena biasa ke masjid asrama haji pada saat shalat lima waktu, biasa bertemu dengannya. Pada saat itu, ia yang masih menjadi fungsionaris PBB Jatim, diminta mengisi tausiyah sehabis shalat berjamaah. Kemudian pada beberapa tahun kemudian, barulah mengenal secara akrab karena biasa bertemu di DPP PBB saat sama sama sebagai fungsionaris partai.
