Studi Banding ke Jatim, LDII Jabar Perdalam Penggunaan Aplikasi Monev
Samsul menambahkan, aplikasi itu ada setelah program monitoring evaluasi. “Jadi ini adalah alat bantu sebenarnya. Tapi gerakan ini bahwa komitmennya DPW untuk melakukan monitoring evaluasi mulai semua jenjang, itulah yang menjadikan monev ini berjalan,” paparnya.
Manfaat penggunaan aplikasi Monev LDII Jatim ini, disebutkan Samsul, mampu meningkatkan kinerja organisasi. “Yang tadinya itu kegiatan DPD se-Jawa Timur itu sekitar 800 an di tahun 2017, artinya 800 kegiatan selama setahun. Di tahun 2018 meningkat menjadi 1.300, dan di tahun 2018-2019 menjadi 1.800 an,” sambungnya.
Aplikasi Monev LDII Jatim ini menerapkan empat jenjang kriteria yakni diam, stagnan, tumbuh, dan berbuah. “Kami merasakan hasilnya dan yang jelas di level DPD sekarang sudah di level berbuah, sudah level tertinggi, sudah berbuah semua. Berbuah itu artinya level yang memberikan kontribusi kepada lingkungan,” tegas Samsul.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jatim, KH. Amrodji Konawi menambahkan, sistem pelaporan kegiatan terstruktur dalam aplikasi Monev LDII Jatim ini memudahkan dalam pemantauan kinerja organisasi.
“Pola pembinaan kami ke bawah nantinya bukan pola yang sporadis tetapi pola yang terukur, terstruktur, mana yang harus dilakukan pendampingan, dan mana yang sudah bisa dilepas dengan sendirinya. Itu manfaat dari kami mempunyai aplikasi monev,” urainya.
Amrodji berharap, dengan kunjungan kelima pengurus dari DPW LDII Jawa Barat tersebut bisa turut menyempurnakan aplikasi yang ada, jika kelak ditemukan hal-hal yang perlu dibenahi.
“Nanti bisa saling mengisi, kami bisa berbenah dari sana. Kalau nanti dianggap baik, bisa ditularkan ke DPW-DPW lainnya. Sehingga nanti ada proses yang menjadi satu dengan DPP,” tutur Amrodji yang didampingi para pengurus harian DPW LDII Jawa Timur.