Wapres Kamala Harris Terkejut Saat Seorang Mahasiswi Sebut Israel Telah Lakukan Kejahatan Genosida Etnis Palestina
Harris mengatakan demokrasi paling kuat ketika semua orang berpartisipasi dan terlemah ketika ada yang ditinggalkan.
“Itu bukan hanya tentang hadir secara fisik tetapi suara Anda hadir,” katanya.
“Tujuan kita harus persatuan, tapi bukan keseragaman. Persatuan tidak boleh dengan mengorbankan satu orang mengatakan, ‘Demi persatuan, oh Anda diam tentang hal itu’. Itu bukan persatuan. Kemudian kita melihat di mana itu berakhir dalam debat yang sehat tentang masalah ini,” paparnya.
Mengenai referensi mahasiswi tersebut terhadap kebijakan Timur Tengah, Harris mengatakan: “Kami masih memiliki perdebatan yang sehat di negara kami tentang apa jalan yang benar, dan tidak ada suara yang harus ditekan mengenai hal itu.”
Mantan duta besar AS untuk Israel David Friedman menyatakan kemarahannya atas pernyataan Harris.
“Memalukan. Ada kebenaran dan ada kebohongan. Tidak ada yang berhak atas kebenaran pribadi mereka. Serangan terhadap Israel ini hanyalah sebuah kebohongan dan VPOTUS (Wapres AS) seharusnya menyerukan hal itu,” tulis dia di Twitter.
Harris secara konsisten menyatakan dukungan untuk Israel, dan pernah mengatakan kepada mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu bahwa AS menentang penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang oleh Israel dan mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri terhadap roket dari Jalur Gaza.
Dalam panggilan telepon dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada bulan Agustus, Harris menyatakan “komitmen kuat” terhadap keamanan Israel.