Semoga Kedepan Batik Mampu Mendobrak Pasar Ekonomi Internasional
Perajin lainnya, Maituah mengatakan, Desa Klampar disebut Kampung Batik, karena rata-rata warganya mendapat penghasilan dari membatik.
Dia mengungkapkan, harga kain batik yang dijual para perajin setempat bervariasi mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah.
“Yang bikin mahal karena prosesnya lama hingga berbulan-bulan, jadi kalau tambah rumit, tambah rapi, tambah mahal,” ujarnya.
Dirinya berharap, agar Hari Batik Nasional tidak hanya menjadi peringatan tahunan, tetapi kedepan ada dukungan dari pemerintah agar kain batik hasil para perajin Indonesia khususnya Pamekasan bisa dikenal sampai ke luar negeri.