Yusril Ingatkan Benny K Harman Hati-hati Bela Kepentingan Oligarkis di Partai Demokrat
Yusril menilai, Benny dan kader PD selalu bermain di grey area pergunjingan politik yang penuh dengan ilusi.
“Benny dan aktivis Demokrat tidak pernah berhenti bermain di grey area pergunjingan politik. Pemikirannya penuh ilusi, semua dugaan-dugaan, tetapi dugaan2 itu diumbar ke publik seolah2 sebuah kebenaran. Ini bagian dari teknik agitasi dan propaganda gaya Nazi yang pernah saya pelajari,” ungkapnya.
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia era Megawati ini mengatkan, Benny dan kader Demokrat kubu AHY selalu mencoba untuk membelokkan hakikat persoalan yang sebenarnya.
Menurutnya, AD ART PD yang nyata-nyata menabrak UU dan UUD 45 sehingga kepemimpinan partainya oligarkis dan nepotis, dengan cara membangun ilusi atas dasar duga sana duga sini untuk mempengaruhi pikiran publik.
“Cara-cara seperti itu sebenarnya menunjukkan titik lemah mereka yang tidak mampu untuk “face to face” berdebat soal hukum terkait pengujian AD ART Demokrat, sekaipun mereka sudah tarik Hamdan Zoelva untuk berhadapan dengan saya,” beber Yusril.
Menurut Yusril, Argumen-argumen yang dibangun Hamdan, Zainal Arifin Mochtar, Feri Amsyari, Luthfi Yazid dll dengan mudah dirinya patahkan satu demi satu. Mereka lari dari debat hukum ke pergunjingan politik bercorak “character assasination” yang ditujukan ke saya pribadi.
“Hitler melakukan itu dengan menghujat pemimpin2 Polandia dan merendahkan mereka habis2an sebagai perang urat syaraf (psywar) sebelum mereka menyerbu Polandia. Teknik agitasi dan propaganda gaya Nazi yang digunakan aktivis2 PD, tidak banyak bedanya dengan apa yang dilakukan “Teman Ahok” dulu,” beber ketua umum Partai Bulan Bintang ini.